Seperti yang pernah dilakukan oleh MD Hasabi Ruzain, pemilik blog www.hasabizone.blogspot.co.id saat berkunjung ke Way Rarem beberapa waktu silam.
Saat itu, Hasabi mengatakan ia masih dapat menikmati pemandangan aliran air dari Bendungan Way Rarem.
Gemericik aliran air yang bersahutan membuat damai pengunjung yang melihatnya.
Apalagi, kawasan ini jauh dari kebisingan, pemandangan bendungan yang tersaji adalah hiburan yang tidak bisa anda dapatkan di kota.
"Siapa yang ngira, Way Rarem dulu tempat yang asik buat nongkrong, ramai, banyak wahana bermainnya.
Sekarang memang sudah sepi, masalah keamanan masih jadi momok menakutkan, apalagi akses jalannya sepi.
Di sepanjang jalan banyak papan peringatan agar kita berhati-hati karena rawan terjadi aksi kriminal," tulisnya di blog.
Wamendri, Camat Abung Pekurun mengatakan, tempat wisata ini mulai sepi kala pengelola terdahulu meninggal dunia. Setelah itu, pengelolaan diserahkan ke pemkab.
"Setelah dikelola pemkab, kondisinya makin sepi. Padahal dulunya di sini juga terdapat kebun binatang mini dan berbagai permainan air, dan saat ini kondisinya seperti ini," katanya, beberapa hari lalu.
Ditambah lagi, menurut dia, isu keamanan yang berkembang yang menyebabkan masyarakat takut datang ke sini.
"Kalau di Abung Pekurun dan di Way Rarem, saya jamin aman. Tidak ada lagi pemalak-pemalak yang menganggu pengunjung. Apalagi saat ini di sini sudah berdiri Polsek Abung Pekurun. Sehingga saya jamin keamanannya," ujar Wamendri.
Anto, Kabid Pariwisata Dispora Kabupaten Lampung Utara mengatakan, pihaknya akan mencoba menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaannya.
Pintu masuk Taman Wisata Way Rarem di Lampung Utara.
Ditambah lagi keramba-keramba ikan yang ada di Way Rarem bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hobi memancing atau tempat makan terapung.
Apalagi dari luas areal yang ada, sekitar 6 hektare diperuntukan bagi tempat wisata. Tentunya ini membuka peluang guna dibangun berbagai fasilitas yang bisa menarik wisatawan untuk datang.