Suriyani pun memberikan cara membuat lemang yang enak.
Yaitu dengan memilih beras terbaik yang pulen.
Beras kemudian dimasak bersama dengan santan, kemudian dimasukkan ke dalam batok (bambu) seukuran lengan manusia untuk dibakar hingga bambunya hitam.
Sebelum dimasukkan ke batok, lemang terlebih dahulu dibungkus menggunakan daun muda pisang.
Tujuannya supaya harum lemang tetap terjaga hingga batok dibelah.
Suriyani menambahkan, penjualan paling besar biasanya terjadi pada bulan puasa karena bisa menembus 1000 bambu.
Sedangkan Idul Adha atau hari besar lainnya hanya mencapai 300 bambu.
"Kalau dulu perharinya bisa 300, hari libur bisa 500, tapi sejak tahun ini pedagang lemang semakin menjamur di Jalinsum, jadi kita harus bagi-bagi rezeki dan pembeli di tiap warung perharinya hanya bisa 100 bambu perhari," katanya.