Dia mengatakan, rendang diolah dari daging sapi pilihan. Kemudian dengan menggunakan bumbu rempah, rendang dimasak hingga tiga kali pemerosesan.
Tak sampai di situ, rendang diendapkan hingga 3-4 hari lamanya. Tujuannya agar daging menjadi lembut, bumbu meresap sempurna, rendang lebih kering dari unsur minyak, dan gurih.
"Serupa dengan pengolahan rendang, mi diproduksi dengan hand made yang bebas unsur pewarna, pengawet, dan zat kimia lainnya. Bahkan, cukup makan mi-nya saja sudah terasa kelezatannya. Di mana, tekstur mi lembut, tidak rapuh, dan sangat terasa taste rempah-rempahnya," ungkapnya.
Dari segi tampilannya, kata Santi, kedua unsur ini diletakkan dalam satu mangkuk.
Es krim sajian She Cafe di Lampung.
Di mana mi sebagai unsur utamanya sedangkan rendang cincang sebagai toppingnya.
Ketika akan mengkonsumsinya, disarankan tidak menggunakan sumpit. Cara ini agar mi dan rendang bisa berkolaborasi, dan ketika sampai ke lidah, lezatnya bisa membaur sempurna.
Untuk harganya, mulai dari Rp 17 ribu - Rp 57 ribu per porsi.
"Kami menawarkan empat varian pilihan, yakni Mi Rendang Original (polos), Telur Puyuh, Bakso, dan Komplit. Khusus komplit, konsumen bebas tambah mi atau isiannya (bakso dan telur puyuh). Syaratnya konsumen harus makan sendiri dan makan di She Cafe. Untuk info lengkap bisa menghubungi telepon 081272111222 atau BB 5A7F9296," ujarnya.