Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kisdiantoro
TRIBUNNEWS.COM - Matahari baru saja menyingkap hawa dingin.
Warna kuring dan oranye pun masih menggantung di langit sebelah timur, bak sebuah cincin yang terlihat setengah.
Sorot sinar matahari pagi mengundang orang-orang bergegas menginggalkan hotel dan penginapan di pinggiran Pantai Pangandaran.
Wisatawan mancanegara berselancar air atau surfing di Pantai Batu Karas, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (25/10/2014). (Warta Kota/Angga)
Bermain air pantai yang bergerak tenang, pelan, dan sesekali dibuat gemuruh oleh deburan ombak kecil adalah aktivitas pagi yang menyenangkan.
Asep (45), Sri Hastuti (40), dan kedua anak mereka, Sheby dan Desi, datang ke tepian laut ketika orang-orang sudah sibuk membasahi pakaiannya.
Mereka tak berpikir lama untuk bergabung dengan wisatwan lain yang sengaja mengunjungi Pantai Pangandaran di hari libur peringatan Hari Ulangtahun Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia, yang jatuh pada Senin, 17 Agustus 2015.
"Refreshing, melihat pantai rasanya sejuk, menyenangkan," kata Hastuti, warga Kota Bandung.
Pagi itu Sheby yang masih berusia empat tahun, sibuk bermain pasir, membuat bentuk serupa rumah.
Pakaiannya basah setelah dijilat deburan ombak.
Kedua orangtuanya memilih menikmati air pantai dengan menenggelamkan kaki-kaki mereka ke air.
Mereka tidak berenang seperti kebanyakan para pengunjung lainnya.
Wisatawan berselancar air atau surfing di Pantai Batu Karas, Pangandaran, Jawa Barat. (Warta Kota/Angga)
"Kami mengawasi anak-anak. Berenang nanti saja," kata Asep.
Pantai Pangandaran yang masuk dalam kawasan wisata Pangandaran, berlokasi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.