News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Aplikasi Google Ini Tawarkan "Plesir" ke Berbagai Candi di Tanah Air Tanpa Keluar Uang

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eko Pramono, karyawan Google Street View, menggendong alat Street View Trekker yang digunakan untuk mengambil imaji panorama dengan sudut 360 derajat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9/2015). Alat berupa kamera dengan 15 lensa yang memiliki berat sekitar 20 kilogram tersebut memungkinkan pengambilan gambar 360 derajat di sekitar jalur yang dilewati pengguna alat itu.

TRIBUNNEWS.COM - Dengan teknologi Street View, perusahaan internet Google ikut menyebarluaskan keindahan Indonesia kepada publik internasional.

Tak hanya merekam jalan-jalan perkotaan, kamera Google juga mengeksplorasi belasan candi di Tanah Air.

Panorama visual itu dipadukan dengan kumpulan informasi ihwal sejarah dan kekayaan candi-candi kebanggaan Nusantara.


Candi Borobudur. (Fineartmerica)


Cuaca di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sedikit mendung.

Meski demikian, para wisatawan terus-menerus hilir mudik ke sejumlah bagian candi sambil mendengarkan tuturan pemandu wisata dan sesekali berfoto-foto.

Di antara kumpulan turis itu, sosok Eko Pramono (38) tampak menonjol.

Karyawan Google Indonesia tersebut menggendong sebuah ransel dengan tiang dan sebuah lingkaran besi di atasnya.

Dengan beban di pundaknya itu, Eko mengelilingi beberapa area Candi Borobudur.

Namun, langkahnya kerap terhenti karena sejumlah pelancong mengajaknya mengobrol atau berfoto.

Sore itu, Eko sedang memperagakan bagaimana gambar Street View Candi Borobudur diambil.

Ransel yang digendongnya ke sana-kemari itu bukan tas, melainkan sebuah peralatan kamera yang disebut sebagai Street View Trekker.

Street View merupakan salah satu fitur dari Google Maps yang memungkinkan pengguna internet melihat panorama suatu tempat dengan sudut 360 derajat.

Teknologi itu bisa dimanfaatkan warga atau wisatawan untuk melihat tempat yang akan mereka tuju, menentukan panduan mengemudi, atau untuk mengenal suatu kota dengan lebih dalam.

Street View bisa diakses dari laman http://maps.google.co.id/streetview/.

Dengan layanan itu, kita bisa menikmati panorama obyek wisata termasyhur dunia, seperti Piramida di Mesir, Taj Mahal di India, Menara Eiffel di Perancis, atau bahkan Gedung Burj Khalifa di Uni Emirat Arab yang menjadi latar film Mission Impossible- Ghost Protocol.

Melalui teknologi itu pula, kita bisa plesiran ke Taman Nasional Yosemite di Amerika Serikat, dilanjutkan bertualang ke Taman Nasional Samburu di Kenya, lalu menikmati keanekaragaman hayati Kepulauan Galapagos tanpa harus membuang banyak waktu, tenaga, dan biaya.


Eko Pramono, karyawan Google Street View, menggendong alat Street View Trekker yang digunakan untuk mengambil imaji panorama dengan sudut 360 derajat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/9/2015). Alat berupa kamera dengan 15 lensa yang memiliki berat sekitar 20 kilogram tersebut memungkinkan pengambilan gambar 360 derajat di sekitar jalur yang dilewati pengguna alat itu. (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA)
 

Luaskan jangkauan

Indonesia juga tak luput dari kamera Street View.

Pada tahun 2014, Google resmi meluncurkan gambar Street View sejumlah tempat umum dan jalan di beberapa kota besar Indonesia.

Tak puas dengan itu, tahun ini Google meluaskan jangkauan Street View ke sejumlah situs warisan budaya Tanah Air.

Pada Minggu (27/9/2015), Google meluncurkan gambar Street View 11 candi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini