Dari atas rumah pohon, pengunjung dapat memandangi panorama pantai dan jernihnya air laut yang seolah menyatu dengan birunya langit.
Rumah pohon bukan satu-satunya pemikat di tempat ini.
Berdekatan dengan area luar, sebuah kapal nelayan ‘terdampar’ juga turut menghiasi The Pirates Bay Bali.
Beragam hidangan yang ditawarkan The Pirates Bay Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Kapal kayu berwarna cokelat tua memiliki kesan oldschool, antik, dan misterius.
Kapal tersebut tidak hanya sebagai pajangan karena sudah disulap sehingga bisa dijadikan tempat makan.
Satunya berada sedikit menjorok ke dalam kapal dan yang lain berada di atas kapal dengan tambahan meja dan beanbag.
Bentuknya yang unik menjadikan kapal ini sering dijadikan tempat untuk berfoto oleh pengunjung.
Selain rumah pohon dan kapal, tempat untuk bersantai atau makan bagi pengunjung juga didesain dengan cara tak biasa.
Ada beberapa tenda gurun pasir disediakan sehingga pengunjung bisa duduk ala lesehan maupun berbaring sambil beristirahat.
Sedangkan yang tidak ingin lesehan, ada tempat duduk terbuat dari batang-batang kayu berbentuk silinder.
Mejanya juga terbuat dari kayu yang memanjang dan pipih.
Ada juga gazebo-gazebo yang disediakan di pinggir pantai.
Dengan tema alam terbuka seperti itu, The Pirates Bay Bali bisa menampung hingga 200-300 pengunjung.
Jam operasional dimulai pukul 10.00-22.00 Wita.