Konon penyajian yang demikian telah ada sejak perang dengan Belanda berkecamuk.
Terilhami dari model topi pahlawan nasional asal Tanah Rencong, Teuku Umar.
Kini festival kopi kerab menyajikan bergelas-gelas kopi secara cuma-cuma kepada para pengunjung.
Perlombaan host video memicu para peserta untuk tampil seatraktif mungkin.
Aksi para barista pun tak urung mencuri perhatian pengunjung.
Festival Kopi dan Teh Nusantara resmi ditutup oleh Wakil Walikota Banda Aceh, Zainal Arifin, Minggu (8/11/2015).
Malam penutupan dimeriahkan penampilan musisi nasional, Budi Doremi dan band lokal, Tangke serta tarian guel.
Zainal arifin saat penutupan mengatakan festival kopi akan terus dilaksanakan setiap tahun untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Banda Aceh dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Dengan acara ini juga akan terus memperkenalkan kopi Aceh seperti arabika, tahun depan rencananya juga akan digelar Festival Internasional Banda Aceh,” ujarnya.
Di Aceh kopi merupakan minuman dengan sejarah panjang di belakangnya.
Budaya minum kopi menjadi tradisi yang hidup secara turun temurun dan lestari hingga kini.
Life begins after coffee.
Sudahkah anda minum kopi hari ini?