Di area belakang sengaja dibuat kebun dengan tanaman sereh seakan membuat tempat ini berada di pedesaan dan asri.
“Saya ingin konsep yang berbeda dengan restoran yang sudah ada sebelumnya. Jadi biar ada sesuatu yang beda dan tidak sama semua,” kata Sendy yang juga pemilik Nook Bali itu.
Tempat ini juga menyediakan aneka kuliner Thailand. (Tribun Bali/Ayu Desyy)
Berdekatan dengan kasir, pengunjung bisa membeli beberapa aksesoris yang dijajakan dalam rak-rak kayu, seperti gelang dan lainnya.
Bermacam bibit tumbuhan dalam pack kecil juga dapat dibeli dengan harga Rp 25 ribu.
Restoran yang memiliki kapasitas seating 130 orang itu menyajikan beragam hidangan.
Dari menu-menu khas Bali, masakan Indonesia hingga western food tersaji di sini.
Barista bar juga melengkapi di sudut area ruangan untuk meracik aneka minum, seperti kopi, teh, healthy juices, dan lainnya.
“Dari makanan sendiri memang saya cari yang benar-benar tabrakan. Ketika orang datang dengan mengira harga makanan di sini mahal, padahal setelah cek di menu ternyata harganya masih standar. Namun, untuk rasa masakan bisa diadu dengan tempat lain yang harganya jauh di atasnya,” kata wanita berusia 31 tahun itu.
Sendy menambahkan, untuk market dari restorannya membidik pasar lokal dan asing.
Tidak heran di daftar menu pengunjung bisa menemukan makanan tradisional Bali maupun Indonesia, seperti Tipat Tjantok, Tipat Plecing, Betutu, Rujak Kuah Pindang, Ayam Penyet, dan Nasi Goreng.
Masakan Asia berupa Seafood Laksa, Phat Thai, hingga Tom Yum Goong juga tersedia di restoran ini.
Sedangkan untuk western food juga tidak kalah banyak pilihannya.
Sebut saja The Ultimate Bacon & Cheese Burger yang disajikan bersama kentang goreng.
Burger ini berisi patty yang empuk dan juicy ditambah dengan bacon, keju, sayuran, dan keju.