TRIBUNNEWS.COM - Setiap orang memiliki gaya berwisata masing-masing.
Salah satu yang terkenal adalah light packer. Pejalan jenis ini biasanya hanya membawa kebutuhan penting dan lebih suka menikmati momen berwisata.
Joan Didion, penulis dan wartawan asal Amerika Serikat, misalnya, secara spesifik menghitung barang yang akan dibawa ketika bepergian, termasuk jumlah baju dan sepatu.
Naik kereta gantung di Gunung Es Tateyama, perfektur Nagano, Jepang.
Seperti pernah dilansir The Guardian, Didion menetapkan daftar singkat bawaan serta manfaatnya dalam perjalanan.
Tentu, jika Anda suka jalan-jalan, tidak ada salahnya mencontoh gaya pejalan yang satu ini. Keuntungannya, Anda bebas menjelajah medan apapun tanpa perlu repot.
Berikut lima trik seorang light packer yang membuat liburan terasa lebih santai:
Satu tas cukup
Bawa barang sesedikit mungkin merupakan kunci utama menjadi seorang light packer. Anda harus tahu batasan saat memasukkan barang ke dalam tas.
Karena tas akan ikut ke mana pun, ada baiknya Anda membawa sendiri untuk menghindari kemungkinan hilang atau ketinggalan.
Pilih tas model duffel atau carrier berukuran medium atau besar, tetapi mudah dibawa. Tambahkan satu tas kecil untuk keperluan harian.
Dengan tas ringan, Anda tak perlu membayar biaya tambahan di pesawat atau minta bantuan orang lain. Anda juga tidak akan kelebihan beban ketika berjalan kaki menikmati tujuan wisata.
Indahnya pelangi di dasar jurang Bendungan Kurobe di Jepang.
Teliti kebutuhan perjalanan
Sebelum memasukkan barang bawaan ke dalam tas, pikirkan keperluan liburan dengan teliti. Anda harus benar-benar tahu semua hal yang akan Anda lakukan selama perjalanan.
Berencana ke pantai, misalnya, Anda cukup siapkan satu baju renang. Terlalu sering ganti baju akan menambah bobot bawaan, apalagi baju basah lebih berat daripada baju kering.