Walaupun dia travelling secara berkelompok atau ikut jasa agen perjalanan, tetap saja orangtuanya khawatir.
Apalagi dia kerap memilih perjalanan backpacker karena ingin biaya yang lebih murah dan biasanya agen perjalanannya bukanlah yang ternama yang biasanya secara pelayanan dan keamanan lebih diyakini terjamin.
Agar mereka tak terlalu khawatir, dia memiliki kiat-kiat khusus.
Pertama, dia memberikan informasi lengkap tentang tempat yang bakal ditujunya.
Traveler sedang menikmati suasana obyek wisata.
"Kemudian, apa saja kegiatan kita yang bakal dilakukan, waktunya, tempatnya, penginapannya, kondisi tempatnya, dan sebagainya. Pokoknya, orangtua harus benar-benar diyakinkan bahwa perjalanan ini aman," ujarnya.
Biasanya, orangtuanya akan meminta nomor HP salah satu rekan seperjalannya agar bisa dikontak jika nanti ada sesuatu yang terjadi.
Dulu dia pernah backpackeran bersama teman-temannya ke Gunung Bromo di Jawa Timur.
Orangtuanya yang saat itu berdomisili di Jawa sampai rela mengantarkannya ke tempat pertemuannya dengan teman-temannya sebelum menuju Gunung Bromo.
Mereka sampai berkenalan dengan rekan-rekannya satu kelompok, termasuk ketua rombongannya.
Kemudian, nomor kontaknya juga dipinta oleh orangtuanya.
Sebagai anak, dia juga aktif memberikan nomor-nomor HP teman-temannya satu rombongan jika hendak bepergian lagi.
"Jangan lupa juga minta doa restu mereka agar perjalanan lancar," paparnya.
Video tutorial: Tips ke Jepang bebas visa!
Saking khawatirnya, pernah juga ibunya tidak bisa tidur.
Waktu itu dia backpackeran ke Ambon bersama teman-temannya.