Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lumba-lumba dan keindahan Teluk Kiluan. Dua hal ini masih saja menjadi perbincangan hangat di kalangan wisatawan lokal.
Serunya menyaksikan lumba-lumba melesat bebas di lautan lepas serta menikmati keindahan alam Teluk Kiluan menjadi suguhan istimewa yang sulit untuk ditolak.
Tribunlampung.co.id, Minggu (8/11/2015) lalu berkesempatan menyambangi kembali Teluk Kiluan yang berada di Pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Menumpang rombongan komunitas Pajero Indonesia One (PI-One), perjalanan kali ini terasa seru dan berbeda.
Menyaksikan atraksi lumba-lumba.
Sudah menjadi rahasia umum keindahan Teluk Kiluan yang selama ini sudah tersohor di nusantara ternodai dengan jeleknya akses transportasi darat menuju Teluk Kiluan
. Jalan berlubang, berbatu lengkap dengan trek menanjak dan menurun yang horor membutuhkan ketangkasan pengemudi serta kendaraan yang mumpuni.
Disini kistimewaan perjalanan tersebut. Rombongan PI-One yang merupakan komunitas pemilik dan pecinta mobil Mitsubishi Pajero Sport, bisa dibilang tidak memiliki kendala berarti saat melewati jalan yang cukup ekstrim menuju Kiluan.
Perjalanan yang dilakukan dini hari pukul 00.30 WIB dengan titik awal Hotel Aston Lampung berjalan mulus. Jalur onroad dan offroad dilibas habis. Bahkan saat kendaraan memasuki Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran, jalanan berbatu dengan lubang dengan kedalaman mulai dari 1 - 15 cm digilas tanpa ampun. Bahkan bagi penumpang di dalam kabin, lubang yang diterabas seolah tak terasa saat mobil dipacu dengan kecepatan 50 km/jam.
Gapura pintu masuk Teluk Kiluan di Kabupaten Tanggamus (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Namun bagi anda yang hendak menuju ke Kiluan, lokasi ini perlu dicermati secara khusus. Sebab akses jalan hot mix yang dibangun oleh pemerintah menebar ancama tersendiri. Jalan yang selesai di beton dan dapat dilalui hanya satu jalur. Lainnya masih berupa jalan berbatu.
Jika anda belum mahir mengemudi, serahkan kemudi kepada yang ahli. Sebab jika salah perhitungan mobil anda bisa terperosok jatuh. Sedangkan saat pulang, jalur ini menebar ancaman dengan besi-besi beton yang menjulang keluar di sisi jalan yang belum di beton.
Membutuhkan waktu empat atau lima jam perjalanan hingga anda tiba di Teluk Kiluan.
Keramahan warga setempat yang biasa menjumpai wisatawan segera menyambut setibanya anda di Teluk Kiluan. Kala itu, Tribun yang menumpang rombongan cara turing PI-One tanpa banyak basa-basi langsung segera merapat ke perahu jukung yang disiapkan panbitia untuk berburu lumba-lumba.
Tur lumba-lumba memang menjadi satu daya tarik Ekowisata Teluk Kiluan hingga saat ini diluar snorkeling.
Uniknya, perahu jukung, adalah satu-satunya transportasi yang dapat anda gunakan dengan biaya sewa Rp 300.000 sekali jalan.