Bahkan, data menyebut koleksi wayang yang dimiliki Museum Sonobudoyo menduduki urutan kedua di Indonesia, setelah Museum Nasional Jakarta, dari sisi kelengkapan ragam dan jenisnya.
Total ada lebih dari tiga ribu ragam dan jenis wayang yang dimiliki Museum Sonobudoyo ini, dan koleksi – koleksi tersebut juga bervariasi usianya.
Koleksi wayang di Museum Sonobudoyo ini telah ada sejak zaman Sri Sultan Hamengku Buwono VII masih memerintah Keraton Yogyakarta.
Jenisnya pun beragam, mulai dari wayang kulit purwa, wayang Cina-Jawa, hingga wayang zaman Kolonial.
Bagi para penggemar dunia pewayangan, tentunya akan sangat terhibur dan terpuaskan apabila datang ke Museum Sonobudoyo ini.
Pun demikian bagi para pelajar atau pengunjung yang ingin tahu lebih banyak tentang jenis, cerita serta nama-nama tokoh pewayangan.
Ragam wayang koleksi dari Museum Sonobudoyo tersebut terpampang di beberapa ruang panel yang bisa diakses oleh pengunjung.
Pada masing-masing display wayang tersebut, pengelola juga melengkapinya dengan keterangan terkait karakter dan nama dari tokoh wayang yang bersangkutan.
Wayang Wahyu koleksi Museum Sonobudoyo di kota Yogyakarta
Semuanya telah dilengkapi dengan deskripsi serta keterangan tentang wayang-wayang tersebut, jadi pengunjung memang akan sekaligus bisa mengerti dan memahami lebih jauh terkait karakter tokoh pewayangan.
Puas menikmati ragam dan jenis wayang, pengunjung juga masih bisa menikmati sejumlah koleksi lain museum ini. Karena ribuan koleksi yang menjadi bagian dari sejarah dipasang di ruang-ruang pameran.
Secara umum, museum Sonobudoyo memiliki 10 kategori koleksi. Kesepuluh kategori tersebut adalah Koleksi Geologika, Biologika, Ethnografi, Arkeologi, Numismatika/ Heraldika, Historika, Filologika, Keramologika, Senirupa dan Teknologika.
Untuk masuk ke lokasi museum pengunjung hanya dikenai tarif Rp.2 ribu, wisatawan mancanegara Rp.5 ribu, dan pelajar hanya Rp.2500. Setiap harinya museum buka dari pukul 08.00 hingga 15.30, kecuali pada hari Jumat yang buka dari pukul 08.00 hingga 14.30. (*)