Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Bagi masyarakat Aceh, Masjid Raya Baiturrahman bukan sekedar rumah ibadah.
Masjid tersebut adalah simbol dari spirit perjuangan.
Pernah dibakar dan dibangun kembali oleh penjajah Belanda tatkala perang Aceh berkecamuk.
Di masjid ini pula lah salah seorang jenderal Belanda, Kohler meregang nyawa.
Ketika dari balik reruntuhan masjid seorang gerilyawan Aceh, Teungku Imum Luengbata (19) melesakkan besi panas tepat di jantung sang jenderal.
Sebuah peristiwa yang memukul mental serdadu Belanda dan menggemparkan Eropa.
Kohler dan riwayat sebatang ketapang
Di area pekarangan Masjid Raya Baiturrahman terdapat sebatang pohon yang dinamai Kohleerboom atau pohon Kohler.
Di bawah pohon ketapang (Sterculia foetida) atau dalam bahasa lokal disebut bak geulumpang itulah Kohler roboh bersimbah darah.
Oleh penjajah Belanda, ia adalah sosok pahlawan yang tewas saat merebut masjid sebagai benteng pertahanan rakyat Aceh.
Untuk mengenang peristiwa itulah maka disematkan nama Kohlerboom (Bahasa Belanda) pada pohon ketapang tersebut.
Namun seiring waktu, pohon tua itu pun meranggas, lalu mati.