News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Cerita Unik Masjid Su'ada, Kalimantan Selatan: Beduk yang Bikin Takut Belanda hingga Jam Matahari

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beduk di Masjid Su ada.

Jam matahari itu tak hanya bisa menunjukkan waktu salat, namun juga musim.

"Misalnya, kalau bayangan besinya ke arah selatan berarti sedang musim hujan," paparnya.

Pendiri masjid ini pun bukan sembarang orang, yaitu dua orang ulama lokal terkenal di masanya, yakni Syeikh H Abbas bin Al Allamah Syeikh H Abdul Jalil dan Syeikh HM Said bin Al Allamah Syeikh H Sa'duddin.

Mereka adalah keturunan dari ulama Syeikh H Muhammad Arsyad Albanjari atau Datuk Kelampayan yang sangat terkenal di Kalimantan Selatan.

"Dulu, masjid ini merupakan wadah para ulama belajar agama Islam," katanya lagi.

Tak heran jika kemudian masjid ini, berkat beragam keunikannya, dijadikan ikon Kota Kandangan.

Padahal, masih ada lagi masjid yang lebih tua dari masjid ini di kota tersebut.

Namun karena tergerus modernisasi sehingga banyak bagiannya yang asli dan tradisional dihilangkan, diganti dengan bangunan yang lebih modern sehingga kalah pamornya dengan Masjid Su'ada ini.

Sementara Masjid Su'ada ini masih otentik sejak dulu baik dari unsur keindahan bangunannya maupun sejarahnya.

Oleh karena itulah, masjid ini sangat dibanggakan warga Kandangan.

Berdasarkan keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 1 September 1978 nomor 47/Z.3/DSP/78 disahkan sebagai salah satu peninggalan sejarah, peninggalan purba dan peninggalan nasional yang perlu dipelihara.

Masjid ini juga kerap diliput oleh berbagai stasiun televisi nasional untuk tayangan religi bulan puasa.

Masjid ini berada di tepi Jalan Simpur dan hanya sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Kandangan.

Jika ingin menuju kemari, selain menggunakan kendaraan pribadi, juga bisa menggunakan dua kendaraan umum ini, yakni ojek dan becak motor alias bentor.

Untuk ojek dan bentor, bisa naik dari Simpang 4 Yonif langsung ke masjid ini.

Tarifnya, untuk ojek adalah Rp 20.000 dan jika mau pulang pergi tinggal menambah Rp 5.000 menjadi Rp 25.000.

Sedangkan untuk bentor, cukup merogoh kocek Rp 25.000 untuk 3-4 orang penumpang.

"Kalau pakai bentor, mau pulang pergi tinggal menambah Rp 5.000 lagi jadi Rp 30.000," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini