"Owa Jawa termasuk spesies langka. Tapi, di waktu-waktu tertentu masih bisa dijumpai di sini. "Burung patok merah juga ada tapi jarang bisa dilihat. Tapi, hewan itu ada di sini," kata Ajid.
Jalur menuju Curug Bidadari tak sekadar setapak. Pengunjung harus siap berjalan kaki di air setinggi satu meter dan melewati celah-celah tebing selebar lima meter. Namun, semua terbayar saat melihat keindahan air terjun dan bermain air.
Jangan coba-coba terjun dari tebing jika tak bisa berenang. Pasalnya, kedalaman air di bawah air terjun mencapai hingga 10 meter.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Pekalongan bekerja sama KPH Perhutani Pekalongan Timur merintis pengembangan destinasi wisata Curug Bidadari ini sebagai tempat tujuan wisatawan andalan.
Curug yang berada sekitar 850 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memang berada di wilayah Perhutani.
Lokasinya sekitar 30 menit dari Kajen atau 50 menit dari Kota Pekalongan. Belum ada angkutan umum menuju ke sana. Bagi Anda yang tertarik ke sana, sebaiknya mengendari kendaraan pribadi roda dua atau roda empat.
Jangan gunakan mini bus karena kondisi jalan yang sempit hanya selebar empat meter.
Setiap pengendara yang berlawanan arah harus bergantian untuk melintasi jalan tersebut.
Tak perlu khawatir tersesat lantaran banyak papan petunjuk yang dipasang di setiap sudut desa sebagai petunjuk arah.
Meski berada di perbatasan dengan Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, namun belum ada akses masuk dari Kabupaten Batang, sebaiknya Anda mengakses dari Kecamatan Talun. Jalan dari wilayah ini lebih bersahabat.