Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – ‘Demam’ batu belum reda.
Dari perut bumi Aceh, rupa-rupa batu memancarkan kilaunya.
Penggemarnya datang dari berbagai kalangan, masyarakat lokal pun pelancong.
Tak ada standar harga untuk sebutir batu mulia.
Beragam batu mulia dari Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul)
Prestis menjadi alasan orang tak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam.
Daya pikat batu Aceh
Nah! Jika anda berkesempatan berkunjung ke Aceh, maka anda akan mendapati batu mulia baik yang masih bongkahan maupun siap pakai bertengger di setiap sudut.
Salah satunya di kawasan Lampeuneurut Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.
Sisi Jalan Soekarno – Hatta, tepatnya di depan kantor Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU) dijejali pedagang soevenir berupa perhiasan batu mulia.
Di sini anda bisa memborongnya dalam bentuk bongkahan, batu siap asah, atau perhiasan siap pakai.
Bisa juga memakai jasa untuk mengasah batu atau membeli aksesoris pelengkap perhiasan berupa ring.
Uji kualitas batu. (Serambi/Nurul)
Semua dihargai mulai puluhan hingga jutaan rupiah.
Warna-warni cincin, gelang, liontin berlomba-lomba menarik perhatian pengunjung.