Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Vina Dwinita
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dendeng batokok, sangat mudah kita temukan.
Banyak rumah makan terutama rumah makan Padang yang menyediakan menu ini.
Tapi menu di rumah makan Dendeng Batokok Kinchay ini berbeda dari dendeng yang lainnya.
Tekstur yang lembut dan sedikit basah membuat dendeng ini lebih mudah untuk dikonsumsi.
Dendeng Batokok Kinchay. (Tribun Pekanbaru/Vina Dwinita)
"Tekstur yang lembut merupakan ciri khas dari dendeng batokok rumah makan kami. kata konsumen lembutnya serasa makan steak," ujar Pemilik Dendeng Batokok Kinchay yang berada di Jalan Garuda (taskurun ujung) no 126 Tangkerang Tengah Pekanbaru Noki irawan kepada Tribunpekanbaru.com.
Kelembutan daging dendeng tersebut berkat resep turun temurun.
Karena dendeng batokok Kinchay dijamin siap menggoyang lidah pecinta kuliner di Pekanbaru.
"Resepnya dari salah rumah makan khas dendeng batokok di kaki gunung kerinci provinsi Jambi. Setelah mendapatkan resep tersebut, saya olah lagi sehingga mendapatkan hasil ini. Nama Kinchay artinya Kerinci, " jelasnya.
Untuk penyajiannya, irisan daging panggang yang masih dijepit di dalam panggangan.
Dendeng batokok
Disajikan bersama sambal, keripik singkong, gulai nangka, gulai tanak serta rebus daun ubi dan kacang panjang.
Apa yang membuat dendeng batokoknya empuk? Ternyata pada proses memasaknya. Butuh waktu 10 jam dari awal proses hingga siap disajikan.
"Daging lembut yang nikmat diperoleh melalui proses yang panjang," ujar Oky.
Proses tersebut mulai dari dibersihkan, kemudian direndam bumbu sekitar empat jam, lalu bumbu kedua sekitar 1,5 jam.