Dari halaman basecamp Sapuangin yang juga merupakan tempat tinggal Martono, anda bisa menyaksikan indahnya matahari terbit.
Kehidupan masyarakat di kaki Gunung Merapi yang begitu sederhana menjadi pengalaman tersendiri.
Anda bisa menyaksikan aktivitas warga yang sebagian besar adalah petani, mulai dari menggarap sawah, hingga mencari rumput.
Saat ini masyarakat Tegal Mulyo mulai mengembangkan potensi di wilayah mereka dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Tegal Mulyo.
Beragam kegiatan yang berhubungan dengan alam mulai dari camping, outbond, makrab hingga hunting foto mulai ditawarkan kepada masyarakat luas.
Paket atraksi wisata seperti kunjungan pertanian, tradisi wiwitan panen, tracking ke kawasan hutan konservasi juga menjadi pilihan lainya.
"Kami juga punya atraksi seni budaya, seperti tarian penyambutan topeng ireng, jatilan (kuda lumping) yang bisa dinikmati wisatawan," ujar Martono.
Wilayah Tegal Mulyo juga memiliki track down hill sepanjang 23 kilometer yang telah banyak menarik minat para pecinta olahraga ekstrim tersebut.
VIDEO: Detik-detik Mobil Brio Merah Masuk Jurang, Sempat Tabrak Pembatan Jalan - Tribunpekanbaru.com
Detik-detik TKP Kasus Subang Digaris Polisi, Sempat Ada 2 Wanita Cengengesan Intip Lokasi Pembunuhan
Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya ada potensi lain yang ingin coba dikembangkan oleh masyarakat Tegal Mulyo, yakni tanaman bunga mawar.
Hampir di setiap halaman rumah warga terdapat tanaman mawar.
Bahkan ada beberapa lahan pertanian yang sengaja ditanami bunga mawar.
Selama ini bunga-bunga tersebut hanya dijual ke pasar untuk keperluan prosesi pemakaman maupun ritual lainnya.
Masyarakat di sana sebenarnya ingin mengembangkan bunga mawar menjadi obyek wisata agrowisata.
Tanaman mawar tersebut bisa dinikmati keindahannya.
Selain itu bunga yang berduri ini bisa diproduksi menjadi beragam produk turunan lainnya, semisal minyak atsiri.
Tetapi semua itu masih terkendala dengan sumber daya manusia yang dirasa masih belum mencukupi.(*)]