News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sapi Kerdil, Mungil dan Imut Khas Sulawesi Ini di Ambang Kepunahan Karena Perburuan Liar

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anoa, sapi kerdil dan imut asal Sulawesi di ambang kepunahan karena perburuan liar.

Padahal Kepala Laboratorium Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Universitas Hasanuddin Prof. Amran Achmad mengatakan, bahwa keberadaan Anoa dalam sebuah ekosistem merupakan pertanda bahwa hutan tersebut masih sehat. Sehingga sudah selayaknya Anoa dilindungi.

Forum Persaudaraan Pemuda Provinsi Sulawesi Barat pada Desember 2014 juga telah mendesak pemerintah provinsi Sulawesi Barat untuk mensosialisasikan perburuan Anoa.


Sejumlah kepala anoa, sapi kerdil asal Sulawesi, dijadikan pajangan setelah bagian tubuh dan dagingnya dikonsumsi penduduk. (Foto: Irmawati Imhe)

Provinsi ini memang tercatat sebagai provinsi yang masyarakatnya masih senang memakan daging Anoa.

Kepunahan Anoa juga kian mendekat akibat kebakaran hutan di Sulawesi. Hingga akhir Oktober 2015 ini saja, jumlah kebakaran hutan di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan terus meningkat. Ini membuat kawanan Anoa kian kesulitan mencari rumah yang nyaman.

Anoa adalah hewan yang masa reproduksinya cukup lama. Setiap tahun, induk Anoa rata-rata hanya melahirkan satu bayi Anoa. Periode kehamilannya terjadi selama 276 hari sampai 315 hari. Inilah yang menjadi penyebab mengapa jumlah Anoa semakin berkurang, karena jumlah yang diburu dengan yang dilahirkan sangat timpang.

Saat melahirkan pun, induk Anoa sangat jarang melahirkan lebih dari satu. Sehingga sangat layak bagi semua pihak melindungi hewan yang hanya ada di Sulawesi ini. Apalagi, Anoa adalah hewan yang dilindungi berdasarkan PP. Nomor 7 Tahun 1999. Dimana yang memburu dan memperjual belikannya diganjar hukuman penjara.

Di Sulawesi yang masih ada Anoanya antara lain Gorontalo di Suaka Margasatwa Nantu di hulu Sungai Paguyaman dan pegunungan Boliyohuto, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Di Sulawesi Tengah tepatnya di Pantai Barat dan Pantai Timur, Toli-Toli, pegunungan Kalamanta dan hutan lindung Lore Lindu.

Untuk Sulewesi Barat Anoa memilih rumah di Pegunungan Takolekaju. Sedangkan di Sulawesi Selatan, rumah Anoa ada di Pegunungan Latimojong, Pegunungan Quarles di sebelah utara Tanah Toraja, hutan lindung di sekitar Danau Matano dan Danau Towuti, serta Pegunungan Faruhumpenai.

Sementara di Sulawesi Tenggara, Anao masih bisa ditemukan di hutan Tanjung Peropa, hutan di Kolaka Utara dan Pegunungan Abuki. Di wilayah Buton, masih ada di hutan Lambusango dan cagar alam Buton Utara.

“Banyak warga di sekitar hutan lindung menganggap Anoa adalah sapi hutan yang boleh diburu dan dikonsumsi.”

Bubalus Quarlesi dan Bubalus Depressicornis

Spesies Anoa yang hidup di Sulawesi terdapat dua jenis, yakni Anoa Pengunungan dan Anoa Daratan Rendah. Anoa Pengunungan disebut juga Bubalus quarlesi dan Anoa Daratan Rendah disebut Bubalus Depressicornis. Keduanya memiliki perbedaan yang mencolok.

Anoa Pegunungan hidup di dataran tinggi. Ukuran tubuhnya lebih ramping dengan panjang tubuh berkisar antara 122-153 cm, dengan tinggi sekitar 75 cm serta berat sekitar 150 kg. Anoa Pegunungan memiliki bulu yang lebih lebat, ekor relatif lebih pendek (27 cm) dan tanduk yang lebih pendek (15-20 cm).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini