“Penikmatnya bukan hanya orang Meulaboh-Aceh Barat, tapi juga dari kabupaten/kota lain dan juga turis asing. Rata-rata pengunjung datang karena penasaran dan selalu ingin kembali karena ketagihan,” ujar Yudi sumringah.
Dalam sehari Kedai Tubruk & Arabica menghabiskan 4-5 Kg bijih kopi atau setara 160-200 gelas kopi.
Menawarkan atmosfer terbuka dengan pilihan set kursi dan lesehan, kedai kopi ini membawa kita pada suasana tempo doeloe.
Tulisan nope dan no wifi menegaskan kalau tempat ini benar-benar mengajak pengunjung meresapi kenikmatan dalam secangkir kopi.
Goyang lidah dengan mi Aceh
Anda tentu anda tak asing lagi mendengar nama mi Aceh, salah satu kuliner yang cukup akrab di lidah kebanyakan orang Indonesia.
Namun tentu saja sensasinya berbeda jika menyantapnya di daerah tempat kuliner itu berasal.
Salah satu warung mi Aceh yang cukup kesohor yaitu Mi Razali.
Berdiri sejak tahun 1967, Mi Razali tak pernah sepi pengunjung.
Tempat ini menjadi langganan pejabat mulai menteri hingga presiden RI, tak terkecuali Jokowi pernah menjajal lidah di sini.
Letaknya yang strategis di pusat kota di Jalan TP Polem, Peunayong, Banda Aceh dan tentu saja racikan mi rahasia dapur keluarga menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata kuliner ‘wajib’.
Mi Razali menawarkan mi original dan mie spesial.
Untuk mi Aceh original ala Razali dengan komposisi mi tepung, dicampur sayuran berupa toge dan kol berlumur bumbu yang sudah dihaluskan dihargai Rp 10.000 per porsi.
Sementara untuk mi spesial dengan tambahan (udang/cumi/daging/kepiting) dihargai Rp 25.000 per porsi.