Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kabupaten Sleman yang berada di bagian utara wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta selama ini dikenal sebagai daerah penghasil buah salak.
Jadi kurang lengkap rasanya berkunjung ke Yogyakarta atau pun Sleman tanpa membeli buah dengan kulit bersisik ini.
Rasanya yang manis, menjadikan salak sebagai buah tangan favorit para wisatawan. Banyak tempat di Yogyakarta, khususnya Sleman yang menjual salak, dan salah satunya adalah kawasan jalan Tempel-Turi.
Tak heran di sepanjang jalan yang menghubungkan kedua kecamatan di kaki gunung Merapi tersebut banyak penjual salak, karena di kedua kecamatan tersebutlah pusat perkebunan salak di Sleman.
Salak gading dari Sleman.
Melintasi jalan tersebut anda akan dengan mudah menemukan para penjual salak terlebih pada saat musim salak maupun musim liburan, dan salah satunya adalah Maryanto. Pria 44 tahun ini telah sejak 2005 yang lalu berjualan salak.
Menempati bagian depan rumahnya yang berada di jalan Tempel-Turi km 2, dusun Sokamartani, Desa Merdikorejo, Kecamatann Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, setiap harinya Maryanto berjualan salak.
"Ada tiga jenis salak yang saya jual, yakni salak pondoh, salak madu, dan salak gading," ujarnya. Dikatakannya ketiga jenis salak tersebut merupakan hasil panen dari perkebunan di sekitar wilayahnya, meskipun salama ini salak pondoh adalah yang paling terkenal.
Ketiga salak tersebut secara tampilan berbeda dan rasanya pun berbeda. Salak gading memiliki warna kulit kuning terang dan rasanya agak asam.
Sedang salak madu ukurannya lebih besar dari salak pondoh, warna kulitnya lebih terang dibanding dengan salak pondoh, dan juga rasanya lebih manis.
"Jika dulu salak pondoh paling banyak dicari orang, saat ini salak madu juga tidak kalah banyak dicari. Jika sedang musim liburan dalam sehari salak yang terjual bisa mencapai dua kwintal," ujar Maryanto.
Salak pondoh dari Sleman.
Selain menyediakan beragam jenisnya, membeli salak di kawasan tersebut anda akan mendapatkan salak yang segar. Salak-salak yang dipetik dari kebun para petani langsung dijual kepada pembeli. Sebelum membeli anda bisa mencicipi salaknya terlebih dahulu.
Untuk harga salak tergantung musimnya. Jika sedang musim panen salak pondoh dijual dengan harga Rp. 5 ribu sampai Rp. 8 ribu per kilo tergantung ukurannya. Untuk salak madu harganya Rp. 8 ribu sampai Rp. 15 ribu, dan salak gading Rp. 10 ribu sampai Rp. 15 ribu.
Setiap harinya para penjual salak di kawasan jalan Tempel-Turi tersebut buka dari pagi sekitar jam 07.00 hingga malam hari.(*)