"Kami sangat terbuka untuk menerima kunjungan wisatawan itu," katanya.
Edi (17) seorang anggota pramuka dari SMKN 1 Tangerang mengaku dirinya bersama teman-teman sudah dua hari menginap di permukiman masyarakat Baduy.
Namun, dirinya merasa aneh kepada masyarakat Baduy karena populasi kehidupan mereka cukup sederhana.
Di samping itu juga semangat dan optimisme terpancar dalam diri mereka, terutama untuk mencari penghidupan dalam mempertahankan ketahanan pangan.
"Kita harus penuh belajar kepada orang-orang Baduy yang bekerja keras untuk ketahanan ekonomi keluarga juga mencintai alam," katanya.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kabupaten Lebak Okta mengatakan pemerintah daerah terus membangun jalan menuju objek wisata budaya Baduy dari Rangkasbitung hingga Ciboleger atau pintu gerbang masuk kawasan Baduy.
Mereka para pengunjung ke kawasan permukiman Baduy tidak dibebani retribusi oleh pemerintah daerah.
"Kami memberikan kemudahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Baduy dengan tidak memungut biaya," katanya. (antaranews.com )