Sate kambing yang ada di warung tersebut sebenarnya hampir sama dengan kebanyakan sate kambing. Daging kambing dibakar di atas bara api kemudian disajikan bersama sambal kecap.
Tetapi yang membedakan dengan sate kebanyakan adalah irisan cabai rawitnya yang sangat banyak, sehingga rasanya menjadi begitu pedas.
Selain irisan cabai, disambal kecap tersebut juga terdapat irisan bawang merah, tomat, dan kobis.
Ada tambahan lain yang jarang ditemui disambal kecap pada hidangan sate kambing di tempat lain, yakni irisan daun jeruk.
Rasa daging kambing yang empuk, berpadu dengan manisnya kecap, serta pedasnya cabai. Rasa tersebut semakin segar dengan adanya irisan daun jeruk.
Pengunjung bisa memesan tingkat kepedasannya. Penamaan level pedasnya pun terbilang unik, mulai dari level PAUD (Pendidikan Anak Usai Dini), Play Group, hingga level profesor.
Selain sate, di warung makan ini pengunjung bisa memesan beberapa olahan daging kambing lainya, seperti tongseng, gulai, sate klatak, dan nasi goreng. Beragam olahan tersebut juga disajikan dengan citarasa super pedas.
3. Oseng-Oseng Mercon
Bagi penggemar masakan pedas di Yogyakarta, mungkin oseng oseng mercon sudah tidak asing lagi. Dalam bahasa Jawa, mercon berari petasan.
Nama ini menggambarkan pedasnya jenis mesakan ini, yang seolah-olah meledak di mulut siapa saja yang menyantapnya.
Oseng-oseng Mercon.
Saat ini cukup banyak orang yang berjualan oseng-oseng mercon di Yogyakarta. Salah satu warung makan yang menjul oseng-oseng mercon adalah warung makan "Bu Narmi".
Warung makan sederhana tersebut terletak di Jalan Purwodiningratan NG I No. 867 Yogyakarta. (Depan gedung PP Muhammdiyah Jl. KH Ahmad Dahlan).
Warung Oseng-oseng Mercon “Bu Narmi” sendiri berdiri sejak tahun 1987. Bisa dibilang warung ini sebagai pencetus Oseng-Oseng Mercon pertama yang ada di Yogyakarta.
Oseng-oseng mercon adalah masakan berbahan utama koyor (daging dan lemak) sapi yang dimasak dengan rasa yang sangat pedas.