TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sesegera usai insiden ledakan bom di seputar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pemerintah, c.q. Kementerian Pariwisata RI menyatakan menjamin keamanan dan kenyamanan berwisata di Indonesia.
Kawasan yang kini sepenuhnya telah diamankan dalam kendali aparat itu pun telah kembali ke kondisi normal.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/1).
Menpar Arief juga menyampaikan rasa simpati setulusnya kepada para korban insiden tersebut beserta keluarga mereka.
Khusus kepada segenap insan pariwisata, Menpar mengimbau agar mereka tetap fokus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada segenap wisatawan, terutama dengan meningkatkan rasa nyaman, aman dan tertib.
Menpar juga menjamin, begitu insiden terjadi, Tim Crisis Center Kemenpar langsung bekerja. “Tim Crisis center langsung on.
Itu mesti kita lakukan karena sadar, kita harus recovery secepatnya. Kita harus mampu seperti Thailand, yang ketika ada kasus ledakan bom yang besar di Bangkok, tak sampai dua bulan mereka sudah bisa recovery,” kata Arief Yahya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan dampak insiden tersebut kepada dunia pariwisata nasional, Arief tidak berusaha mengelakkan kemungkinan tersebut.
Menurut dia, hubungan dunia pariwisata dengan isu keamanan begitu lekat dan berhubungan kausalitas, sehingga kemungkinan tersebut tidak bisa dinafikan sama sekali.
“Pariwisata itu hubungannya linier dengan isu keamanan. Kalau isu keamanan-- katakanlah naik 10 persen yang artinya aman, pariwisatanya naik 10 persen. Kalau turun 10 persen, pariwisata juga bisa turun 10 persen. Jadi pariwisata ini memang paling sensitive,” kata Menpar.
Untuk itu Arief meminta dukungan segenap masyarakat Indonesia untuk tidak memperkeruih suasana dengan menyebar berita buruk seputar insiden tersebut.
“Semakin banyak berita positif, itu akan membantu dan mempercepat recovery,” kata dia.
Harapan Menpar tersebut tampaknya ibarat gayung bersambut. Tanpa imbauan pun, bahkan di saat peristiwa itu masih berlangsung, dunia maya penuh imbauan untuk tidak menyebarkan berita buruk dan kebohongan seputar insiden Sarinah tersebut.
Laman Twitter, Facebook, serta Instagram, penuh dengan imbauan untuk tidak menyebar foto-foto korban yang akan memancing kengerian.