TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka menyambut kedatangan kapal pesiar di Pulau Sabang, Aceh, pemerintah daerah setempat telah mempersiapkan berbagai keperluan untuk memanfaatkan kedatangan ribuan wisatawan mancanegara.
“Kita telah siapkan banyak fasilitas agar mereka mau mengeluarkan uang di kita sebanyak-banyaknya, sehingga dalam waktu singgah yang singkat dari kapal tersebut, masyarakat dapat keuntungan besar,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Usaha Dinas Pariwisata Provinsi Aceh, Amiruddin Cut Hasan, kepada KompasTravel, di Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Ia menambahkan, pihaknya telah mengarahkan dan membantu masyarakat Sabang untuk mempersiapkan kedatangan kapal pesiar.
Seperti membuat suvenir, memberdayakan jasa transportasi yang mengantar ke obyek-obyek wisata, termasuk soal pengelolaan obyek wisata.
“Adapun fasilitas-fasilitas wisata yang sudah kita kembangkan seperti diving, snorkeling, dan melihat jenis-jenis ikan di sana dengan perahu kaca,” ujar Amiruddin.
Ia juga mengaku pihaknya akan mengajak para wisatawan mancanegara untuk mencoba pengalaman langsung wisata budaya.
Turis tidak akan hanya diminta menonton pertunjukan, tetapi mencoba tarian dan membuat kerajinan khas daerah setempat.
Seni budaya yang bisa melibatkan turis misalnya belajar memainkan alat musik tradisional aceh, Rifai.
Ada pula dansa atau menari bersama, hingga belajar debus.
Saat kapal berlabuh, masyarakat Sabang akan membuka pasar kaget, pasar yang khusus dibuka saat berlabuhnya kapal Star Cruise.
Di pasar ada aneka barang-barang cendramata yang dijual.
“Ini merupakan strategi juga, kita ingin memberikan pengalaman menarik pada turis-turis yang datang. Kalau nonton saja akan bosan, dan itu sudah biasa, dengan mengajak mereka berpartisipasi dalam budaya kita, harapannya akan terkenang, dan mendapat nilai jual tinggi,” papar Amiruddin.
Sementara untuk sarana dan prasarana berlabuhnya kapal sendiri, Amiruddin yakin sudah sangat memadai.