Komandan Marinir yang menjaga pulau tersebut, Dio Syahputra, mengatakan, karena isu perebutan pulau oleh negara tetangga, tempat ini mulai dijaga oleh prajurit TNI.
Biasanya prajurit yang berjaga berasal dari Marinir Angkatan laut (1 pleton) 34 orang dan angkatan darat (1 regu)1 ada 10 orang.
"Dua anak pulau ini tidak kami tempati, karena memang tidak ada lahan untuk bermukim. Tapi konon, ada seorang nenek yang menempati Pulau Sokong Nenek hingga kuburannya pun berada di sana. Tapi saya sendiri belum pernah lihat langsung kuburannya kalau sedang patroli mengelilingi pulau," katanya.
Cerita dari mulut ke mulut soal seorang nenek yang dulunya hidup sendiri di Pulau Sokong Nenek pun membuat pulau tersebut sedikit mistis.
Arman, nelayan menuturkan, banyak juga nelayan yang melihat sosok nenek saat malam berjalan sendiri di Pulau Berhala.
Ya karena Sokong Nenek bisa dibilang satu daratan dengan Pulau Berhala jika air surut, maka tak sedikit pula yang diganggu atau melihat sosok nenek tersebut menangis atau sekadar berjalan atau didatangi dalam mimpi.
"Tapi belakangan setelah banyak wisatawan datang, dan menjaga ucapan serta perbuatan. Sudah jarang sosok nenek tersebut menampakkan diri atau mengganggu," katanya.
Untuk melihat Sokong Nenek, wisatawan bisa menyeberang karena biasanya hanya dipisahkan air yang dangkal dan kadang pun bersatu dengan Pulau Berhala saat air surut, jaraknya hanya sekitar 20 meter.
Sedangkan Sokong Seimbang biasanya ada perahu karet milik marinir yang bisa disewa Rp 15 perorang orang mengelilingi Pulau Berhala dan melihat dari dekat Sokong Seimbang.