Monyet-monyet ini yang akan menyambut Anda sejak di pintu gerbang.
Walaupun jinak, Anda harus tetap waspada dengan tingkah laku jahilnya di alam liar.
Anda dapat menyempatkan membawa kacang-kacangan atau pisang untuk diberikan kepada kera.
Uniknya, terdapat lahan yang ditumbuhi rumput-rumput kecil, padahal di sekitarnya banyak ditumbuhi pepohonan.
Konon lahan tersebut merupakan kuburan monyet yang mati dan dikubur sendiri oleh kawanannya.
Lahan atau kuburan tersebut telah ada sebelum kawasan wisata ini dibangun.
Menurut warga adat sekitar, ini berkaitan dengan kisah mistis adat di sana.
Kawanan monyet tersebut akan membawa temannya yang mati dengan cara dipanggul bersama.
Tak heran jika turis atau masyarakat di sana tidak pernah melihat bangkai monyet yang mati.
Setiap ada yang mati, maka di lahan tersebut akan muncul gundukan tanah seperti kuburan.
3. Pusat Primata Schmutzer, Ragunan, Jakarta
Selain dapat melihat monyet, yang menarik di sini wisatawan bisa melihat berbagai macam hewan primata, seperti bekantan, owa jawa, siamang, lutung, sampai gorila.
Dengan konsep open zoo atau kebun binatang terbuka, tempat ini dibuat semirip mungkin, sehingga Anda serasa berada di habitatnya.
Pusat perimata ini berada di dalam kawasan Taman Margasatwa Ragunan di Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan.