TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat Imlek, jeruk seringkali menjadi buah yang sangat sering ditemui.
Walau sebenarnya tak hanya saat Imlek, sebab jeruk sering digunakan oleh orang China untuk acara-acara besar, seperti upacara perkawinan.
Dalam bahasa Mandarin, Jeruk berbunyi “ju” yang mirip dengan bunyi kata keberuntungan, yakni “ji”.
A photo posted by Ricky Buah impor (@rickybuahimport) on Jan 26, 2016 at 12:36am PST
Tak heran, bila Jeruk seringkali digunakan untuk Imlek maupun upacara perkawinan.
“Sedangkan bila dilihat dari sudut warna, jeruk melambangkan warna cerah yang dianggap untuk kehidupan yang akan cerah. Dan juga, jeruk terdiri dari bagian-bagian yang semua bagian tersebut akan menyatu membentuk satu kesatuan yang bundar,” jelas Hermina Sutami, Dosen Sastra China, Universitas Indonesia, Sabtu (6/1/2016).
Selain jeruk, orang China juga menggunakan pisang, delima, dan srikaya.
Jadi, buah yang banyak bijinya dan bundar bentukn
“Bagi orang China, bundar atau bulat itu melambangkan kesempurnaan. Ingat, rumah makan mereka sebagian bermeja bundar, kue bulan berbentuk bulat,” tambah Hermina.
Jelang Imlek, di sejumlah tempat akan mudah ditemukan pedagang pohon jerum imlek (kim kiat).
Harga per pohon beragam, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Salah satu pedagang pohon jeruk imlek adalah di kawasan Senayan, Jakarta.