TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Menyantap kuliner bakso saat musim hujan bisa jadi pilihan yang tepat.
Saat menyeruput hangatnya kuah bakso yang bisa disesuaikan rasa asin, pedas, maupun manis pasti akan meninggalkan keunikan tersendiri di lidah.
Di Depok, tepatnya di dekat Stasiun Universitas Indonesia (UI) terdapat satu kedai yang kerap dicari orang karena menu bakso "rudal".
Mahasiswa yang berkuliah di UI dan juga pengunjung sempat mengenalnya dengan sebutan "Bakso Toilet".
Seorang pengunjung, Laksmita (23) mengatakan terkenal dengan sebutan "Bakso Toilet" karena dulu pertama kali ia menemukan kedai bakso tersebut karena letaknya di dekat toilet Stasiun UI.
"Temen-temen dulu yang makan di sini menyebutnya bakso toilet karena letaknya nempel sama toilet. Itu terkenalnya di kalangan mahasiswa UI," kata Laksmita saat ditemui KompasTravel di Kedai Bakso Rudal Stasiun UI, Rabu (17/2/2016 sore.
Sebenarnya, kedai itu bernama "Bakso Rudal Stasiun UI" yang saat ini berada di ujung Gang Sawo, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Letaknya cukup tersembunyi di balik-balik toko yang menjual perlengkapan kuliah, buku, payung, dan di dekat pagar pembatas rel kereta api.
Pemilik kedai "Baso Rudal Stasiun UI", Mardi (65) menceritakan tempatnya berjualan bakso sejak tahun 2001 berada di sebelah toilet Stasiun UI pada peron arah Bogor.
Ia mengatakan sebelum menempati tempat itu, ia sempat berjualan keliling di area Depok sejak tahun 1993.
"Dulu saya keliling dagang bakso di daerah Kober dan Gang Kapuk. Sampai tahun 2001, anak saya cari tempat untuk mangkal jualan bakso. Akhirnya dapat di stasiun yang luasnya kurang dari dua meter," jelas laki-laki kelahiran Solo itu saat ditemui KompasTravel di kedai miliknya.
KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo
Pemilik Kedai Bakso Rudal Stasiun UI, Mardi (65) yang telah berjualan bakso sejak tahun 2001. Pada awalnya Kedai Bakso Rudal Stasiun UI berlokasi di sebelah toilet Stasiun UI di peron arah Bogor.
Kedai bakso di dekat toilet tersebut, pada tahun 2014 akhirnya harus pindah ke luar area stasiun karena instruksi pengosongan area stasiun dari pedagang.
Ia memindahkan kedainya untuk pertama kali ke pinggir rel kereta api tepat di pinggir ujung Gang Sawo.
"Di sana sempat dua bulan kemudian saya pindah lagi ke tempat yang sekarang," tambahnya.