Laporan wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pelancong tidak pernah kehabisan tempat wisata jika datang ke kota Medan, tidak hanya terkenal dengan wisata alam dan kuliner tapi juga wisata religi untuk semua agama di Indonesia ada di sini.
Seperti halnya Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel atau sering disebut gereja Immanuel yang menjadi gereja tertua di kota Medan.
Gereja Immanuel, Medan. (Tribun Medan/Silfa)
Berada di jalan Diponegoro atau persisnya berseberangan dengan kantor gubernur Medan.
Gereja yang dibangun di tahun 1921 ini unik bukan hanya karena usianya melainkan arsitektur bangunannya yang bergaya Belanda.
Nelli Sunda, sekretariat pengurus gereja, menuturkan bangunan gereja memang dibangun dan digunakan untuk peribadatan anggota-anggota Gereja Protestan di Hindia Belanda di zaman penjajahan Belanda.
"Namun semasa pendudukan tentara Jepang, gedung gereja digunakan untuk gudang. Hingga usai perang ke 2, gereja kembali digunakan untuk peribadatan tapi untuk jemaat dari gereja Anglican, Inggris," katanya.
Menurutnya ada beberapa perubahan yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif lama.
Misalnya sejak dibangun 1921, lantai yang terbuat dari papan baru diganti dengan ubin pada 1948 hingga sekarang belum pernah diganti kembali.
Kemudian, renovasi dinding dan plafon pada 1961 karena sebagian dinding rusak dimakan rayap.
Dan renovasi terakhir, dinding menara dan pintu depan diganti dengan keramik pada 1992.
"Sebelumnya nama Gereja Imanuel ini Indische atau Staatskerk, dan diganti menjadi kepemilikan dan diberi nama Gereja GPIB Immanuel pada 1959," katanya.