Di bagian dalam candi terdapat sumur berbentuk persegi yang kedalamannya mencapai 3 meter dengan lebar berukuran 1,3 meter kali 1,3 meter. Fungsi sumur belum diketahui secara pasti, meski di dinding sumur masih terlihat bekas ketinggian debit air.
Dulunya di dalam tubuh candi tersebut juga terdapat patung Lembu Nandhi.
Nama Candi Asu sendiri diberikan karena sewaktu pertama kali ditemukan patung Lembu Nandhi wujudnya telah rusak dan lebih mirip menyerupai Asu (Anjing-dalam bahasa Jawa).
Beberapa relief pada bagian kaki dan tubuh candi masih bisa dilihat. Pada bagian kaki candi terdapat motif hias sulur-suluran, flora, dan burung kakak tua.
Pada tubuh candi terdapat bingkai berhias sulur-suluran, tetapi pada bagain dalamnya berupa bidang kosong.
Candi ini cukup jarang dikunjungi wisatawan.
Meskipun demikian, kebersihan di area candi cukup terjaga.
Letak candi ini masih satu jalur dengan obyek wisata Ketep Pass, jadi tidak ada salahnya anda mampir ke Candi Asu untuk menikmati keindahan warisan nenek moyang kita sembari menambah wawasan tentang sejarah.
Untuk melihat dan menikmati candi Asu, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk.