TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Kabupaten Wonosobo memiliki festival durian yang diadakan sejak tahun 1995.
Festival durian tahun ini akan berlangsung pada 11-13 Maret 2016.
Menghadirkan ratusan durian khas Wonosobo, festival tersebut diadakan di Lapangan Desa Wilayu, Jalan T kertonegoro KM 2 Wilayu, Selomerto, Wonosobo.
Festival durian di Semarang. (Tribun Jateng)
Di lapangan utama tersebut akan dihadiri puluhan stan yang menjual durian dari 52 petani dan penjual durian.
Selain durian lokal asli Wonosobo, ada pula berbagai durian yang berasal dari luar, seperti Musangking, Ketan, Monthong, Orange, dan durian Merah hasil rekayasa genetik.
Durian-durian tersebut dibandrol sekitar Rp 70.000 tiap buahnya.
Toyib Nasrulloh, selaku penyelenggara acara Festival Durian Ki Rancangsari Wonosobo, mengatakan bahwa durian unggulan asli Wonosobo terkenal dengan dagingnya yang tebal, warnanya kuning, dan rasa manis dengan sedikit pahit.
“Selain karakter daging tebal dan rasanya yang manis pahit, wangi durian Wonosobo juga khas sekali. Kalau masuk ke mobil yang ber-AC, wanginya nempel hingga tiga hari,” ujar Toyib, saat dihubungiKompasTravel, Minggu (6/3/2016).
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 3 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban, Lihat Sekitar
Untuk memeriahkan festival tersebut, selain membeli durian, pengunjung disuguhkan berbagai kuliner khas daerah tersebut, budaya tradisional, hingga lomba untuk anak.
A photo posted by arumaya aruja (@arumpianiss) on Feb 4, 2015 at 7:36am PST
“Untuk seremonial pembukaannya akan ada gunungan durian dan tumpeng besar yang akan direbutkan atau dibagi-bagi ke masyarakat dan para wisatawan,” ujar Toyib.
Wisatawan yang datang akan disuguhkan panganan tradisional Wonosobo, seperti kue lempong yang dibuat dengan tepung dan warna arang, hingga sajian angkringan yang dibagikan secara gratis.
Selain itu wisatawan dapat pula membeli makanan-makanan atau pun suvenir khas dari UMKM masyarakat Wonosobo.
Berlangsung selama tiga hari, festival durian Ki Rancangsari Wonosobo ini diselingi penampilan kebudayaan tradisional di setiap harinya, salah satunya pementasan kuda kepang dan tari lengger dari Wonosobo.
Nama "Ki Rancangsari" tersebut diambil dari nama tokoh pendiri desa Wilayu.
Bagi wisatawan yang membawa keluarganya, dapat mengikuti berbagai lomba dengan hadiah menarik dari sponsor acara.
Ada lomba mewarnai untuk anak, lomba olahan makanan berbahan dasar durian, dan lomba foto saat festival tersebut.
Toyib mengatakan rangkaian acara selama tiga hari banyak menyuguhkan tampilan budaya dan kuliner tradisional.
Pihaknya berharap dengan acara tersebut mampu mengundang banyak wisatawan dari luar Wonosobo maupun warga Wonosobo itu sendiri. (Kompas.com/Muhammad Irzal A)