Bergulir di pinggir menara tertinggi di Asia
Arena bubble tram berada di ketinggian 455 meter.
Jika berkunjung di hari libur atau di akhir pekan, bersiap-siaplah mengantre beberapa jam.
Antrean berawal dari dalam gedung, terus mengular hingga ke teras outdoor.
Jangan lupa pakailah jaket tebal, syal atau penutup kepala. Guangzhou memang kota dingin.
Saat saya berkunjung, akhir Februari lalu, suhunya sekitar 8-10 derajat celcius.
Ditambah hembusan angin, udara terasa kian menusuk.
Di arena ini terdapat 16 ‘gelembung kristal’ tembus pandang yang masing-masing berkapasitas 4-6 orang setiap kapsulnya.
Ke-16 kereta yang bagian bawahnya dicat oranye itu bergulir di atas rel yang dipasang di pinggiran menara dengan kemiringan 15 derajat.
Kereta gelembung ini bergulir pelan di atas jentera dengan durasi sekitar 20 menit.
Dari dalam kapsul yang bergulir santai itu, terhampar pemandangan kota Guangzhou dari segala penjuru.
Guangzhou yang berlumuran cahaya lampu tampak begitu memukau dari ketinggian.
Ya, Guangzhou memang sangat cantik di malam hari.
Ini berkat “Kebijakan Topi” yang diterapkan pemerintah setempat, yang mengharuskan semua gedung dihiasi lampu di malam hari.