News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arief Yahya: UNWTO Proyeksikan Kawasan ASEAN Akan Lebih Kuat Berkembang di Sektor Pariwisata

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arief Yahya di Booth Wonderful Indonesia di ICC Messe Berlin

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Masih ingat komitmen ASEAN Single Destination yang soft launching-nya digelar di ASEANTA- ASEAN Tourism Association di Manila, 23 Januari 2016 lalu?

Brandingnya Visit ASEAN@50, untuk memperingati HUT ke-50 asosiasi negara-negara Asia Tenggara 1967-2017. Saat itu Singapore Tourism Board mengemas dalam bentuk multimedia cruise dan maritime tourism.

Baru, 12 Maret 2016 kembali diperkenalkan di Messe, Internationale Tourism Bourse (ITB) Berlin. Persisnya di booth Amazing Thailand, sekitar 50 meter dari Paviliun Phinisi Wonderful Indonesia.

“Saat ini kami sedang proses menyelesaikan Blueprint ASEAN Economic Community 2025, termasuk mengukur dari sisi pariwisata, seberapa besar nilai competitiveness di wilayah ASEAN.

Lalu akan dipromosikan dan dibuat marketing bersama ke seluruh dunia sebagai single destination,” kata Menpar Arief Yahya, yang dipercaya menjadi juru bicara program Visit ASEAN @50 itu.

Arief Yahya menyebut pertumbuhan turis internasional ke kawasan ASEAN tahun 2015 ada 5 persen. Menurut perhitungan UN-WTO, pertumbuhan turis dunia tahun 2015 hanya 4 persen, jadi ASEAN 1 persen lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan turis global.

“UN-WTO juga memproyeksikan kawasan ASEAN akan lebih kuat berkembang di sektor pariwisata,” kata Arief Yahya yang menjadi Marketeer of The Year 2013 itu.

“Visit ASEAN @50 itu akan strategis dan punya prospek kuat ke depan, karena bisa dipromosikan paket dua atau tiga negara dalam satu kunjungan. Turis bisa memilih untuk datang ke UNESCO World Heritage Site, cruise, homestay, nature, culture, manmade dan lainnya. Tahun 2017 kami akan punya lebih dari 100 festival. Karena itu, melalui ITB Berlin ini kami mengundang turis untuk berlibur ke ASEAN,” urainya.

Optimisme yang lebih besar datang dari Thailand. Hal itu disampaikan Jutaporn Roengranasa, Deputy Senior Governornof Thailand Tourism Authority yng berani memproyeksikan wisatawan non ASEAN yang bakal berkunjung ke kawasan Asia Tenggara ini bakal menembus 125 juta turis tahun 2017.

Saat ini, tahun 2015 saja, Thailand sudah 30 juta, Malaysia 25 juta, Singapore 15 juta, Indonesia 10 juta, total sudah 80 juta. Masih ada Filipina, Brunei Darussalam, Kambodia, Laos, dan Timor Leste, jika dibulatkan sekitar 100 juta.

Maka angka 125 juta hingga 2017 itu, sebenarnya bukan angka yang mudah.

“Kami akan promosi gencar, berkampanye bersama, mengandalkan keragaman atraksi di negara ASEAN sebagai satu tujuan destinasi. Kami kaya akan budaya, kuliner, festival, nature, event, dan lainnya,” kata Jutanporn di stage warna kuning setinggi 50 centimeter itu.

Salah hal lagi, Jutaporn juga menyebut indeks lama tinggal atau length of stay wisman ke ASEAN ditargetkan lebih lama lagi, yakni 6-7 hari. Dengan begitu, mereka bisa menjelajah lebih dari satu negara.

Bahkan bisa tiga negara sekaligus. Seperti halnya di Eropa, jika 7 hari sudah bisa berkelana di 3 negara sekaligus. Hadir juga Somara, Secretary of State of Cambodia di acara pre-launching itu.

Sementara itu, David Ruetz, Head of ITB Berlin meyakini, konsep ASEAN as Single Destination itu 100 persen pasti sukses. Apalagi diumumkan di ITB Berlin, sebuah travel mart yang terbesar di dunia, hingga saat ini. ITB Berlin sudah berpengalaman di pasar pariwisata selama lebih dari 50 tahun.

Dalam pre-launcing itu, kesenian Indonesia tampil paling memukau. Lima penari asal ISI Solo, mengolaborasi tarian Jawa dengan music tradisional Batak. Hasilnya?

Audience yang memenuhi jalan di booth Thailand itu sesak dan menjadi penuh manusia. Mereka merekam gerakan jenaka dan ekspresif yang dipertontonkan oleh bocah Solo itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini