News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Masakan Tradisional Bali Tampilan Modern di Mr Wayan Bali Cuisine Ubud

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masakan lokal khas Bali sajian dari Mr Wayan Bali Cuisine, restoran di Jalan Suweta, Banjar Bentunyung, Ubud, Gianyar, Bali.

Sesuai dengan nama Mr Wayan, restoran ini merepresentasikan sesuatu yang kental akan nuansa Bali.

Tak hanya interior, tentu menu yang ditawarkan juga tak jauh berbeda, yaitu authentic Balinese cuisine.

Hadirnya Mr Wayan berasal dari ide I Gede Paskara Karilo, Owner Representative Wapa di Ume.

Setelah 13 tahun menetap di Melbourne, Australia, enam tahun terakhir Gede memutuskan untuk membuka restoran bernama Wantilan Bali.


Masakan lokal khas Bali sajian dari Mr Wayan Bali Cuisine, restoran di Jalan Suweta, Banjar Bentunyung, Ubud, Gianyar, Bali. (TRIBUN BALI/ AYU DESSY WULANSARI)

“Ketika itu saya berpikir kalau masakan Bali mudah dijual di sana karena orang Australia banyak yang berlibur di Bali. Selama 2-3 tahun dibuka, ternyata tidak mudah untuk menjual masakan ini. Itu karena banyak tamu yang bilang selama mereka di Bali susah masakan yang benar-benar rasanya autentik sama seperti yang saya buat di Melbourne,” jelas Gede kepada Tribun Bali belum lama ini.

Oleh karenanya ia mulai mengedukasi dan memperkenalkan masakan Bali, seperti betutu, babi guling, crispy duck, hingga lawar.

Pembuatannya pun sedikit dimodifikasi karena keterbatasan bumbu yang tersedia di sana.

“Awal tahun ini saya memutuskan untuk kembali ke Bali dan ingin lebih mempromosikan Bali melalui media kuliner. Saya bertemu dengan Chef Henry Bloem, pioner dalam masakan lokal Bali. Saya ajak Chef Henry untuk bekerja sama membuat masakan Bali dengan tampilan modern. Kualitas serta kebersihannya tetap terjaga, tidak mengurangi autentisitas dari rasanya,” tambahnya.

Respon pertama yang didapat dari tamu lokalnya adalah rasa yang cenderung pedas.

Gede pun menginformasikan kepada tamu bahwa masakan Bali memang dikenal dengan rasa pedas dan sedikit asin.

Itu membuat ada dua opsi yang ditawarkan, yaitu rasa makanan yang lebih light maupun original dengan spicy flavour-nya.

“Style di sini sharing seperti di rumah. Jadi tamu memesan beberapa lauk dan nasi, lalu bisa sharing untuk 2-4 orang. Dari segi harga, kita cukup bersaing mulai Rp 40 ribuan sampai Rp 100 ribuan. Dan saya berharap dengan mulainya mempromosikan masakan Bali yangrepresentable bisa menjadi alat marketing kita ke depan buat Bali,” ungkap Gede.

Mr Wayan memiliki jam operasional dari pukul 11.00-23.00 Wita dengan total kapasitas mencapai 70 tamu.

Restoran ini juga melayani free shuttle bus bagi siapa pun yang ingin bersantap di restoran dengan rute Puri Ubud-Mr Wayan dan berangkat setiap satu jam sekali.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini