" Angkringan dan kopi joss bisa dikatakan suatu sajian kuliner yang bisa dibilang unik di Lampung," terang dia.
"Di Lampung masih belum banyak usaha seperti ini. Kecuali mereka yang pernah ke Jogja atau lama di Jogja, sajian kita bisa jadi obat nostaligia kuliner angkringan dan kopinya," terang dia.
Kopi jos dengan arang yang masih membara di permukaannya sajian dari warung Angkringan Qiting Jogja (AQJ) di kota Bandar Lampung. (TRIBUN Lampung/ HERU PRASETYO)
Berusaha pertahankan konsep kuliner tradisi menu yang disajikan pun tergolong sederhana seperti nasi kucing, sate usus, telor, ati ampela, baceman tahu tempe, kepala ayam, ceker.
"Sebagai pembeda kita juga coba hadirkan menu moderen yang juga menu istimewa kita yaitu kuliner spesial geprekan yaitu ayam, tahu, tempe, telur dadar dengan citarasa pedas yang bisa disesuaikan pengunjung. Ada juga sosis, milo oreo dan lainnya," ungkap Andi yang mengatakan kulinernya ditawarkan mulai dari harga Rp 2000 - Rp 15000.
Sementara untuk menu minuman disajikan aneka wedangan seperti susu jahe, wedang uwuh, dan kopi joss.
Usungan tradisional food di angkat dengan alasan ingin membuat warna berbeda di dunia kuliner yang ada di lampung dan ingin memperkenalkan makanan tradisional ke kawula muda dengan berkonsep tongkrongan santai.
"Buat yang pingin nongkrong santai, silakan coba kopi joss dan camilan angkringannya. Silakan datang dan cicipi," pungkasnya.