News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Aceh

Sentuhan Etnik Khas "Tanah Rencong" dalam Karya Desainer Aceh

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aneka tas bordir motif etnik Aceh.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Geliat fashion tanah air semakin menunjukkan gairah.

Tema etnik menjadi salah satu kekayaan kriya nusantara yang tak dimiliki bangsa lain.

Mengusung konsep yang mengakar dari khazanah budaya.

Dari Sabang hingga Merauke, rupa-rupa corak kain nusantara memendarkan pesonanya.

‘Darah baru’ industri mode.

Busana muslim sudah menembus arus utama mode.

Pun semakin berselera global.


Songket khas Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)

Itulah yang ditawarkan desainer asal Aceh, Nelisma Amin.

Desainer lulusan sekolah mode, Susan Budiarjo, Jakarta itu mengawinkan kearifan lokal berbusana muslim di ‘negeri syariat’ dengan mengusung tema etnik khas Tanah Rencong.

Sebuah perpaduan yang menumbuhkan kecintaan sekaligus kebanggaan terlahir sebagai warga berjuluk ‘zamrud khatulistiwa’.
Menjadi bagian dari komunitas muslim terbesar di dunia.

Jika tema etnik muncul sebagai primadona baru, maka busana muslim menjadi ‘darah baru’ industri fashion tanah air.

“Desainnya terinspirasi dari alam dan budaya Aceh. Kemudian saya modifikasi kembali dengan permainan warna dan dikerjakan khusus oleh pengrajin,” tutur Nelisma, yanng sudah 23 tahun bergelult di bisnis mode.


Deretan baju siap pakai dengan sentuhan etnik Gayo modern. (Serambi/Nurul)

Tribun Travel bertandang ke butik Nelisma, Vinnel Gallery yang beralamat di Jalan Teungku Pulo Dibaroh No 16 Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh baru-baru ini.

Manakin berbalut busana motif Gayo dan aneka tas yang dibordir dengan motif etnik Aceh menyambut pengunjung.

Etalase yang yang memajang rupa-rupa barang etnik dari pintu masuk hingga ruang pajang membuat tampilan butik itu terkesan eksklusif.

Namun, jangan salah meskipun berlabel butik dan karya desainer, anda tetap bisa membawa pulang barang-barang yang terpajang dengan harga yang terbilang bersahabat di kantong.

Aneka tas, kerajinan, baju, dan kain dihargai mulai Rp 55 ribu saja.

Sebut saja tas tenteng bordir seharga Rp 65 ribu atau sehelai kain batik tulis seharga Rp 175 ribu.

Harga yang terbilang pasaran bukan?

Sentuhan etnik dalam karya desainer, Nelisma banyak dilirik oleh pelancong.

Anda terpikat?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini