Candi Sambisari adalah candi Hindu yang dibangun sekitar abad 9 Masehi.
Candi ini ditemukan kembali secara tidak sengaja oleh seorang petani ketika sedang mencangkul di area persawahan dan mengenai sebuah batu candi yang berukir pada tahun 1966.
Setelah melalui penelitian ternyata temuan tersebut merupakan bagian kecil dari sebuah gugusan candi yang terpendam hingga kedalaman 6,5 meter di dalam tanah yang merupakan endapan lahar vulkanis Merapi.
Pada bulan September 1966 dilakukan kegiatan penelitian sistematis berupa ekskavasi arkeologis.
Pada tahun 1975 hingga 1977 berhasil ditemukan satu buah bangunan induk dan tiga buah candi perwara (pendamping).
Candi utama yang menghadap ke barat kondisinya relatif utuh, dengan denah berbetuk bujur sangkar berukuran 13,65 x 13,65 meter persegi dengan tinggi 7,5 meter.
Pada sisi luar tubuh candi induk terdapat relung-relung yang ditempati oleh beberapa arca yakni, arca Durga (sisi utara), arca Ganesa ( sisi timur), arca Agastya (sisi selatan).
Menaiki tangga pintu masuk candi induk, anda bisa menjumpai hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga.
Kompleks Candi sambisari dikelilingi oleh dua lapis pagar.
Halaman luar seluas 50 x 48 m dikelilingi pagar batu rendah, sedangkan halaman dalam dikelilingi pagar batu setebal sekitar 50 cm dengan tinggi sekitar 2 m.
Di masing-masing sisi terdapat pintu masuk tanpa gapura atau hiasan lain.
Candi Sambisari yang berada di sebuah cekungan besar tampak indah terlihat, terlebih ditunjang dengan lingkungan candi yang bersih dan tertata rapi.
Selain bisa mempelajari sejarah, pengunjung juga bisa berfoto-foto dengan latar belakang candi.
3. Candi Barong