Berkendara sekitar satu jam dari pusat kota Wellington, pengalaman menuju restoran di tepi Pantai Kapiti ini sanggup menumbuhkan decak kagum.
Sepanjang jalan raya, tampak pemandangan hamparan rumput yang menjadi rumah bagi beragam ternak, seperti ilama, sapi, dan domba.
Belum puas menikmati hijau segarnya rumput Wellington, suguhan lain berupa perbukitan hutan pinus, perkampungan suku Maori, laut, hingga birunya langit sudah tersaji di depan mata.
Awan-awan putih yang berarak di langit juga melahirkan julukan Aotearoa atau ”Tanah Awan Putih Berarak” bagi Selandia Baru.
Sambil bersantap aneka hidangan laut atau olahan daging ternak lokal di Fishermans Table, pengunjung restoran bisa melihat bayangan Pulau Kapiti dari kejauhan.
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN - Kentang Kenyah.
Pulau Kapiti merupakan pulau tertua di Selandia Baru yang menjadi lokasi konservasi sekaligus habitat alami burung kiwi.
Bersantap di Fishermans Table dijamin tak mengecewakan karena penyaji yang cekatan.
Tak butuh menunggu lama untuk menyantap aneka hidangan laut.
Jika memesan hidangan utama, restoran ini menggratiskan menu salad yang disajikan di meja serupa kapal mini.
Duduk di teras restoran menjadi pilihan menarik karena bisa bebas menghirup udara laut yang seolah tak berbatas dan menjadi bagian tak terpisah dari restoran.
Menu pembuka menjadi petualangan rasa yang mengasyikkan.
Deep fried camembert merupakan olahan keju goreng camembert yang disajikan dengan saus boysenberry dan crackers.
Menu lainnya, seperti the platter, terdiri dari hidangan kerang yang disajikan dengan kulitnya, potongan ikan, cumi, hingga udang yang disajikan dengan saus manis.
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN - Keju Gamembert Goreng
Setiap hari, restoran Fishermans Table juga menyajikan ikan dengan jenis yang berbeda.