2. Menguasai benar teknik-teknik dasar foto
Ini karena di alam liar halangannya akan jauh lebih berat, bukan lagi masalah teknis tapi masalah alam. "Belajar itu penting, harus kenal dan tahu benar fungsinya apa, sehingga tidak kereporan di alam," ujarnya.
Riza menyarankan untuk belajar dan banyak berlatih memotret satwa-satwa di kebun binatang, amati perilakunya, amati pergerakannya untuk mendapatkan foto terbaik.
3. Siap investasi jangka panjang
Di awal Anda harus komitmen dengan niat dan tujuan menekuni ini, mau hanya sekadar hobi, atau hobi yang menghasilkan. Atau juga ada niat lain, seperti hanya untuk upload media sosial. Semua itu akan menghasilkan semangat yang berbeda.
Riza menjelaskan motivasinya dahulu ialah berkeinginan membuat buku supaya Indonesia dibanjiri buku-buku satwa liar kekayaan Indonesia, dari sana ia berharap anak Indonesia tahu dini tentang satwa Indonesia, dan setelah tahu akan sayang, lalu peduli.
Dalam step ini, dari motivasi yang kuat kita akan bisa berinvestasi yang kuat juga. Berusaha menyisihkan uang untuk petualangan-petualangan selanjutnya.
Mengingat alam Indonesia yang sangat luas, dan tidak murah untuk menjelajahi pedalamannya, akan sangat membutuhkan dana, tapi Anda bisa menjelajahi dari yang terdekat dahulu.
4. Cari guide yang tepat
Riza menegaskan sebisa mungkin Anda harus mendapat guide atau pemandu sebelum berangkat.
Mendapatkan pemandu on the spot atau mendadak di tempat akan banyak mendapat kerugian.
Selain belum terjadi diskusi, Anda belum tahu kredibilitasnya. Minimal Anda sudah pegang nama saat berangkat.
Namun, jika cagar alam, bisa lebih mudah karena ada pengelolanya yang bisa dijadikan pemandu. Cari pemandu yang tepat bisa dengan menyamakan presepsi kita.