TRIBUNNEWS.COM - Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat memang menyuguhkan banyak tipe destinasi wisata.
Mulai wisata alam di Jembatan Akar, bahari di Carocok, Cingkuak, dan Mandeh, hingga wisata olahraga udara di Bukit Langkisau.
Salah satu yang menarik untuk dicoba ialah paralayang di Bukit Langkisau.
Kini lokasi tersebut telah menjadi tempat terselenggaranya berbagai kompetisi paralayang tingkat nasional maupun internasional.
Yanto, selaku pengelola sekaligus penemu kawasan tersebut, mengatakan keamanan dan prosedur untuk paralayang di sana sudah terjamin.
"Tempat ini (Bukit Langkisau) aman untuk pemula," ujar Yanto, saat bertugas menjaga bukit tersebut, Sabtu (16/4/2016).
Untuk mencobanya, pengunjung perlu membayar Rp 300.000 dan akan terbang bersama pilot yang telah tersertifikasi oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Meskipun begitu, menurut Yanto, tidak semua waktu pengunjung dapat mencobanya, dan tidak semua kondisi dapat terbang dengan aman.
KOMPAS.COM / KRISTIANTO PURNOMO
Paramotor terlihat saat matahari terbenam dari Puncak Bukit Langkisau, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Jumat (15/5/2015).
KompasTravel merangkum, kapan dan bagaimana kan cara terbaik untuk mencoba Paralayang di Bukit Langkisau.
1. Waktu yang tepat
Paralayang di Bukit Langkisau dibuka setiap hari Rabu, Sabtu, dan Minggu.
"Pada hari-hari besar liburan, pengunjung dapat memesan terlebih dahulu, agar pilot bisa mempersiapkan selain hari aktifnya," ujar Yanto yang sudah sejak 1998 tinggal di bukit tersebut.
Pengunjung dapat melakukan atraksi wisata tersebut mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Pengelola akan memfasilitasi di waktu-waktu tersebut tentunya jika didukung oleh cuaca yang baik.
Yanto mengatakan, paralayang ialah olahraga yang sensitif terhadap cuaca.
Walaupun di bukit tersebut sampai saat ini tidak pernah terjadi kecelakaan, tapi pihaknya sangat menjaga prosedur.
2. Pilihlah cuaca terbaik
Cuaca sangat menentukan penerbangan para pilot dan wisatawan. Hujan sedikit saja, Anda tidak akan bisa terbang dengan baik.
"Pasalnya hujan akan menggangu arah angin, bisa berbahaya," ujar Yanto.
Maka datanglah sejak pagi atau siang hari. Karena di musim hujan sendiri mulai Februari hingga April, di Pesisir Selatan cenderung hujan pada sore hari.
3. Lihat kondisi angin
Walaupun olahraga ini sangat mengandalkan tiupan angin, tapi angin yang berlebihan malah akan membahayakan penerbang.
Angin yang cocok untuk penerbangan paralayang ialah angin dengan intensitas menengah dan rendah.
Bahkan, Yanto mengatakan tidak ada angin lebih baik dibanding angin yang bertiup kencang.
Pasalnya, angin sangat kencang akan membuat terbang tidak beraturan dan sulit untuk mengarahkan saat mendarat.
Setelah angin kondusif, lihatlah arahnya.
Arah angin yang dapat dipakai untuk pemula terbang dari Bukit Langkisau ialah angin yang mengarah ke barat.
Mata angin barat mengarah ke landasan yang luas dan aman.
Kompas.com/Muhammad Irzal A