News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peringkat Wonderful Indonesia di Pentas Dunia Bakal Dinaikkan Levelnya kata Arief Yahya

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arief Yahya

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE – Prestasi dan pretise Wonderful Indonesia semakin keras getarannya. Bulan April 2016 ini, sudah ada 2 event yang sama-sama bersejarah buat prestasi Kemenpar.

Salah satu yang cukup berbobot adalah Asia Diving Expo ADEX 2016 di Suntec Singapore Exhibition and Convention Center, 15-17 April ini.

“Congratulation ya tim Kemenpar, Wonderful Indoneasia dinobatkan sebagai peraih The Best Booth Design 2016,” jelas Menpar Arief Yahya di Jakarta.

Mantan Dirut PT Telkom ini memang mengajarkan kepada tim Kemenpar untuk to be nomor one. Di semua kompetisi, targetnya jelas, menjadi yang terbaik dengan standar global. Caranya, ikuti semua kriteria dan ambil yang terbaik di semua lini.

“Karena sasarannya adalah yang terbaik, maka semua lini harus dipersiapkan dengan matang jauh hari sebelumnya. Ujungnya adalah kita ingin menaikkan level peringkat Wonderful Indonesia di pentas dunia, seperti yang dipersyaratkan oleh World Economic Forum (WEF) Tour and Travel Competitiveness Index,” kata Arief Yahya.

Kalau sudah 10 besar di WEF, kata dia, sudah bisa ditebak dan dipastikan, bahwa pariwisata Indonesua juga sudah masuk ke 10 besar dunia. Kemenangan-kemanangan di semua Travel Mart di seluruh dunia, itu semacam persiapan mental, menempa diri dengan kompetisi-kompetisi regional. “Jadi memenangkan kompetisi adalah best practice untuk bersaing,” kata dia.

Dia menjelaskan, ada 14 pilar yang dikompetisikan. Memang, untuk menang semua pilar, bagi Indonesia yang sedang membangun dan menata ulang seperti saat ini adalah hal yang mustahil. Tetapi menaikkan posisi branding, dari tidak terdaftar sama sekali, menanjak ke no 47 itu bukan perkara gampang. Begitu pun, dari peringkat ke-70 ke 50, juga bukan urusan sederhana. “Masih banyak yang harus ditangani bersama-sama,” ungkap Arief Yahya.

Soal ADEX 2016, di Singapore, penampilan Indonesia memang all out. Temanya adalah diving, konsepnya tetap menonjolkan maritime. Maka bentuk desain boothnya adalah Kapal Phinisi, sebuah kapal yang legendaris, punya pamor internasional, dan original Bugis, salah satu suku di Makassar. “Sangat Indonesia, bagi pelaut, desain Phinisi itu sudah sangat popular. Perahu layar tradisional yang pernah mengelilingi dunia dengan layarnya,” katanya.

Saat opening ceremony, Menpar Arief Yahya memang mendapat kehormatan menjadi orang nomor satu yang memberian speech di komunitas diving Asia itu., Jumat 15 April lalu. Di hadapan sekitar 200 industri yang bergerak di marine tourism, dia mempromosikan “surge bawah laut” Indonesia yang tidak ada duanya di saentero jagat. “Silakan cari, silakan coba, silakan bandingkan sendiri, adakah suasana bawah laut sekaya Indonesia,”  ujarnya.,

“Kami punya lebih dari 25 lokasi special untuk diving dengan 500 keunikan di dalamnya. Buktikan sendiri sensasi yang berbeda-beda di setiap site. Ada 10 destinasi marine tourism, terutama under water worldnya, yakni Bali, Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Alor (NTT), Derawan (Kaltim), Bunaken (Sulawesi Utraa), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku), and Raja Ampat (Papua Barat),” jelas Menpar Arief Yahya.

Di ADEX 2016 ini, Kemenpar menggandeng 20 Industri Pariwisata dari 7 destinasi, yaitu: Aceh, DKI Jakarta, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat.

Mereka menampilkan paket-paket wisata bawah laut yang menjadi andalan kawasannya. Sedikitnya ada 20 sellers dari Indonesia, dan 40 buyers dari pasar Singapore dan negara Asia lain.

Menpar menjelaskan, tahun 2016 ini Kemenpar mentargetkan 1,8 juta wisman yang mengunjungi destinasi bahari. Selain promosi melalui berbagai saluran media, sales mission, festival dan mengikuti ajang travel mart, ada upaya deregulasi dan penyederhanaan aturan yang terkait dengan wisata bahari.

“Kami sudah memberlakukan Visa Free di 169 negara, lalu pencabutan CAIT –Clearance Approval fot Indonesia Territory— untuk yacht dan penghapusan Cabotage, sehingga cruise bisa menaik turunkan penumpang melalui 5 pelabuhan di Indonesia,” kata Arief Yahya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini