News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kuliner

Sehabis Makan Jengkol Biasanya Pipis Bau Banget, Tapi Kalau Makannya di Warung Ini, Enggak!

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jengkol goreng pertamak di Kedai Republik Jengkol. (KOMPAS/ MOHAMMAD HILMI FAIQ)

Oleh SARIE FEBRIANE, M HILMI FAIQ, & HARIS FIRDAUS

TRIBUNNEWS.COM - Riwayat jengkol memikul paradoks yang menggelikan. Ia kerap dinista dan dicintai diam-diam.

Martabatnya direndahkan, menjadi aib bagi kelas elite. Sang jengkol akhirnya memberontak, lalu mendirikan Republik Jengkol.

Matahari siang itu tengah garang-garang- nya bersinar di langit Cililitan, Jakarta Timur. Sebuah warung makan sederhana mulai dipenuhi pengunjung yang kegerahan dengan peluh bercucuran.

Di muka warung itu salah satu dinding dihiasi tulisan: ”Sensasi Makan Jengkol Enak dan Tidak Bau. Enggeh. Republik Jengkol”.


Suasana Kedai Republik Jengkol  (Kompas/ Riza Fathoni)

Inilah warung makan yang menamai dirinya Republik Jengkol. Di RJ, begitu singkatan populernya, menu yang berdaulat adalah jengkol, dengan segala olahannya yang revolusioner. Sebut saja tongseng jengkol, jengkol lada hitam, nasi goreng jengkol, sampai pasta jengkol!

Hebatnya, tak tercium bau menyengat dari semua olahan jengkol itu. Tiada jejak bau tertinggal di ruang mulut seusai bersantap. ”Saya berani jamin, pipis pun nanti tak akan bau,” kata Fatoni (46), pemilik RJ.

Jengkol olahan Fatoni cukup menakjubkan. Kehebatannya adalah pada ketiadaan aroma menyengat, tetapi tetap mempertahankan kelegitan dan kepulenan daging si jengkol.

Fatoni tidak ragu berbagi rahasia. Jengkol yang telah direndam air semalaman dimasak dengan aneka rempah, antara lain jahe, serai, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk. Hasilnya, musnahlah baunya.

Apa yang membuatnya dengan gagah percaya diri mendirikan warung khusus jengkol ini? ”Saya ingin menaikkan martabat jengkol.

Biar saja ditertawakan, tetapi saya yakin sebenarnya banyak yang diam-diam suka. Jadi, saya ingin mengembalikan martabat jengkol ini kepada rakyat. Re artinya kembali, publik adalah rakyat. Jadilah Republik Jengkol,” kata Fatoni, yang di kartu namanya mempredikati diri sebagai Presiden Republik Jengkol.

Keyakinannya terbukti. Tanpa perlu waktu lama, sejak berdiri 2012, RJ mereguk pelanggan dari berbagai kalangan, dari rakyat jelata sampai pesohor. Pada akhir pekan, ia menghabiskan 25 kilogram jengkol, sementara pada hari biasa 15 kg jengkol per hari.

Namun, menurut Fatoni, yang pernah 15 tahun berkarier sebagai ilustrator di agensi periklanan ini, orang tampaknya lebih nyaman memesan melalui telepon. Setelah selesai dimasak, jengkol pun lalu dijemput dengan jasa kurir atau ojek dalam jaringan (daring).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini