"Ia adalah panglima perang Suku Mabel yang bernama Wimontok Mabel," tulisnya menjawab email Tribunnews.com, Jumat (22/4/2016).
Melalui Instagram ia juga berkisah bagaimana ia sukses merayu sang penjaga mumi Yakobus.
Jasa untuk mendapatkan kisah sekaligus perawatan mumi memiliki tarif tinggi.
Angka Rp 300 ribu yang ditawarkan berhasil ditawar Dev dengan harga Rp 200 ribu.
INSTAGRAM/DEVANOSA - Dev mengisahkan perjalanannya di Wamena dan berkunjung ke lokasi wisata dengan daya tariknya mumi asal Indonesia.
Begini paparan kisahnya seperti dikutip dari Instagram Devanosa.
MUMI JIWIKA.
Matahari bertengger diatas kepala. Namun angin Kurima masih saja mampu menembus jaket yang kukenakan.
Aku berjalan sembari menggosok-gosokan kedua telapak tangan untuk menciptakan kehangatan.
Seorang lelaki telah menungguku disalah satu Honai. Aku berkenalan dan menyalami Bapak Yakobus. Bapak Yakobus adalah penjaga Mumi yang ada di kampung Jiwika kecamatan Kurulu.
"Begini anak, untuk melihat Mumi disini ada biaya yang harus di bayar". Bapak Yakobus memulai inti dari segala inti yang harus disepakati terlebih dahulu oleh pengunjung.
Tak dapat disangkal lagi, dari awal aku datang ke Wamena, aku tau uang bagaikan dewa dari segala dewa.
"Tiga ratus ribu. Setelah itu anak silahkan berfoto banyak" Bapak Yakobus membuka harga. Aku menggeleng tanda keberatan. .
"Saya kesini tidak hanya datang untuk berfoto Bapak. Saya kesini untuk belajar. Saya mencari ilmu. Kalau Bapak kasih saya harga segitu, jujur saya tidak ada uang".
Aku menghitung dalam pikiran pengeluaran sebulan terakhir.