TRIBUNNEWS.COM - Terbangun di tengah malam, mengantuk ketika makan malam, dan merasa pusing adalah semua tanda-tanda klasik dari jet lag.
Tapi, gejala tersebut bukan satu-satunya efek lintas zona waktu yang mempengaruhi tubuh Anda.
Ilustrasi - Jet lag saat penerbangan jarak jauh.
"Ketika Anda berpergian ke daerah dengan zona waktu yang baru, ritme sirkadian internal (jam tubuh) Anda masih merujuk waktu di daerah biasa Anda tinggal. Dan seperti kura-kura yang keras kepala, ritme sirkadian ini perlahan-lahan me-reset ke waktu yang baru, "ungkap pakar tidur, Charmane Eastman.
Ia seorang profesor Departemen Ilmu Perilaku di Rush University Medical Center, Chicago.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengaturan kembali jam tubuh dapat mendatangkan masalah pada perut Anda dari waktu ke waktu.
Untuk mendapatkan informasi tentang efek jet lag, peneliti memilih para pekerja pada maskapai profesional, seperti pilot dan pramugari untuk mempelajari lebih lanjut.
Berikut adalah beberapa wawasan tentang seberapa sering, jet lag kronis mungkin mempengaruhi kesehatan Anda.
1. Meningkatkan risiko kanker
Studi berbasis populasi pramugari dan awak pesawat telah menemukan bahwa orang-orang memiliki tingkat lebih tinggi menderita kanker payudara, melanoma dan kanker prostat daripada populasi umum orang dewasa.
Salah satu pembeda, peneliti menduga, ada hubungannya dengan jet lag kronis mereka.
Suatu risiko pekerjaan untuk mereka.
2. Menghapus memori
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa jet lag kronis mungkin benar-benar mempercepat penurunan kognitif.
Peningkatan kadar hormon kortisol telah terbukti negatif mempengaruhi fungsi kognitif.