News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Aceh

Meriahnya Acara Memasak Kari Kambing Massal di Aceh Dalam Rangka Hari Besar Agama

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panitia memasak kuah beulangong (gulai daging) untuk dibagikan kepada warga pada pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Lam Geulumpang, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Minggu (24/2/2013). Kuah beulangong merupakan salah satu kuliner khas Aceh Besar yang biasanya dihidangkan pada pesta perkawinan dan hari-hari besar keagamaan. (Serambi Indonesia/ M. Anshar)

“Kata orang yang tensi darahnya tinggi tidak boleh makan daging kambing, tapi nggak apa karena akan diimbangi dengan minuman sari buah timun atau parutan pepaya, jadi aman,” ujar Hendra, seorang pengunjung.

Berbeda dengan Nadiatul Hikmah (45). Menurutnya, mencicipi kuah beulangong seperti memutar kembali memori masa kecil bersama nenek yang sering mengundang keluarga besar menikmati kuah beulangong sekaligus bersilaturahmi.

“Saya ingat ketika nenek masih ada. Beliau suka undang anak dan cucunya untuk makan bersama, walau kadang hanya dapat porsi kecil tapi yang penting silaturahminya. Kami sangat suka rebutan potongan dagingnya,” kisah Nadia. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Aceh, Reza Fahlevi, mengatakan selain ingin mengenalkan aneka kuliner tradisional Aceh kepada dunia, Festival Kuah Beulangong ini juga bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan antar warga, sekaligus juga mengingatkan aneka kuliner tradisional Aceh kepada generasi muda.

Kuah beulangong menjadi menu makan wajib dalam setiap hajatan di Aceh. Mulai dari kenduri (hajatan) penyambutan kelahiran seorang bayi, hingga kematian seseorang, termasuk pesta perkawinan dan sunatan.

(Daspriami Zamzami/ Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini