Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sebagai bekas pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, Kotagede memiliki potensi yang begitu besar.
Wisata budaya, sejarah, hingga kuliner dapat anda temukan di daerah yang dulu merupakan alas Mentaok tersebut.
Omah Dhuwur
Jika anda berkunjungan ke Kotagede dan ingin berwisata kuliner dan menikmati sisa-sisa kejayaan dan kemegahannya berkunjung ke Restoran Rumah Dhuwur adalah jawabannya.
Terletak di jalan Mondorakan No. 252 Kotegede, Kota Yogyakarta, Omah Dhuwur menempati bangunan bergaya klasik.
Sesuai dengan namanya Omah Dhuwur yang berarti rumah tinggi, bangunan restoran ini memang cukup tinggi dengan permukaan tanah yang ada di sekitarnya.
Untuk memasukinya pengunjung harus melawati beberapa anak tangga.
Nuansa megah akan langsung anda rasakan saat memasukinya.
Arsitektur bangunannya memadukan sentuhan kolonial dan tradisional.
Ayam goreng laos. (Tribun Jogja/Hamim)
Berada di sana pengunjung seakan dibawa menikmati suasana masa lalu.
Irsyam Sigit Wibowo selaku owner Omah Dhuwur mencaritakan bangunan restoran ini menempati bekas rumah orang kalang.
Orang Kalang dulunya adalah orang-orang kaya yang tinggal di Kotagede dimana bangunan rumah mereka selalu besar dan megah.
Omah Dhuwur yang merupakan bagian dari perusahaan kerajinan perak HS Silver membeli bangunan tersebut pada akhir 1999.
"Saat itu tidak langsung menjadi restoran tetapi untuk galeri barang antik dan barang seni," cerita sang pemilik.