News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Solo

Wisata Belanja di Kampung Batik Laweyan Solo

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampung Batik Laweyan.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  Kota Solo sebagai kota budaya memiliki kekayaan di dalamnya.

Lahir dari budaya Jawa dengan kehidupan tradisi kuno dan moderen, Solo memiliki keunikan tersendiri dibanding kota lainnya.


Kampung Batik Laweyan. (Tribunsolo.com/Chrysnha Pradipha)

Hal tersebut dapat ditemui pada kawasan cagar budaya peninggalan leluhur yang kaya akan sejarah, bangunan dan lingkungan, tradisi dan sosial budaya, serta industri.

Adapun kawasan tersebut adalah Kampoeng Batik Laweyan, Kelurahan Laweyan, Kecamatan Laweyan di Solo bagian barat.

Kampung ini dijadikan kawasan cagar budaya sejak 2010.

Berbagai elemen yang ada di dalam kampung batik Laweyan menjadi pusaka nasional, seperti bangunan.

Bangunan di kampung ini masih terawat dngan gaya arsitektur Eropa dan Jawa.

Setiap perempatan dibangun jalan berpaving dan terpasang plakat-plakat bertuliskan Kampoeng Batik Laweyan dengan corak batik.


Tribunsolo.com/Chrysnha Pradipha

Sebagai kampung batik, wisatawan dapat berkunjung, belajar, dan berbelanja batik di toko, galeri, pabrik, dan museum batik.

Ketua paguyuban Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Febela Priyatmono (56), menjelaskan, kawasan batik Laweyan dikembangkan oleh 80an pengusaha batik dengan spesialisasi masing-masing.

"80an pengusaha batik di kampung batik Laweyan memiliki spesialisasi masing-masing mulai dari pabrik pembuatan batik, toko, galeri, dan museum," terangnya kepada TribunSolo.com, Senin (23/5/2016).

Namun ditambahkan Alpha, 30 persen dari 80 pengusaha batik di kampung batik Laweyan memiliki usaha batik yang komplit seperti terdapat pabrik pembuatan beserta toko penjualan batik.

Seperti batik putra laweyan, merak manis, batik pria tampan, dan batik mahkota Laweyan.

Kawasan batik Laweyan menjual batik berupa pakaian, kerajinan tangan, lukisan, kain, dan sebagainya.

Harga batik juga bermacam, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

Alpha menambahkan, Kampoeng Batik Laweyan memiliki visi dan misi lokal yang menggelobal.

Menjadikan kampung batik Laweyan menjadi kamung ekonomi, kampung budaya, dan kampung kreatif.

"Dan tujuannya adalah menjadikan Solo eco, culture  dan creative city."

"Solo sebagai kota green batik dunia, ke depan akan ada program untuk tidak merusak lingkungan, nulai dari pemgadaan bahan baku batik (kain), hingga proses pembuatan batik memggunakan bahan-bahan ramah lingkungan," jelas Alpha kepada TribunSolo.com.

Bagi wisatawan luar kota Solo yang hendak berkunjung ke kampung batik Laweyan, lokasinya mudah diakses.

Dari Stasiun Purwosari Solo (Jalan Slamet Riyadi) ke timur, perempatan Purwosari (hotel Sala View) ke selatan (Jalan Perintis Kemerdekaan), Kampoeng Batik Laweyan terdapat di selatan Jalan Dr Rajiman. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini