TRIBUNNEWS.COM, BALI - Banyak turis yang sengaja melewatkan pentas tari kecak di Pura Uluwatu karena menganggap atraksi tersebut terlalu mainstream.
Padahal, tari yang satu ini sangat memanjakan panca-indera penontonnya.
Kecak adalah salah satu tarian paling unik dari Pulau Dewata.
Kecak tidak diiringi alat musik atau gamelan apa pun, tetapi paduan suara "cak" sekitar 70 orang pria yang berlangsung satu jam tanpa henti.
Kecak berasal dari tarian sakral "Sang Hyang", satu orang yang kemasukan roh berkomunikasi dengan dewa atau leluhur yang disucikan.
Menggunakan tubuh si penari, dewa atau leluhur bisa menyampaikan sabdanya.
Baru sejak 1930-an tari kecak disisipkan epos Ramayana, yang hingga kini bisa dinikmati wisatawan.
Tempat terbaik untuk menonton kecak adalah Pura Luhur Uluwatu yang terletak di Desa Adat Pecatu, Kabupaten Badung.
Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu pura utama sekaligus yang disucikan di Bali.
Terletak 70 meter di atas tebing, Pura Luhur Uluwatu punya panorama laut lepas yang aduhai indahnya.
Di area luar pura terdapat teater outdoor dengan panorama sunset dan laut lepas.
Di sinilah pertunjukan tari kecak digelar pukul 18.00 Wita setiap harinya.
KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRIDi area luar Pura Luhur Uluwatu terdapat teater outdoor dengan panorama sunset dan laut lepas. Di sinilah pertunjukan tari kecak digelar pukul 18.00 Wita setiap harinya.