“Di hari Minggu atau libur biasa jumlah pengunjung berkisar 2.000 hingga 2.500 orang. Namun pada hari pertama Lebaran jumlah kunjungan mencapai 5.000 orang. Di hari kedua, jumlahnya bahkan mencapai 10.000 orang,” terang Manager Water Park Taman Kota Ciperna, Agus Triyatno.
Water Park Taman Kota Ciperna jadi incaran wisatawan lantaran memiliki fasilitas yang begitu lengkap dengan harga terjangkau.
Dengan membayar Rp15 ribu di libur Lebaran, wisatawan sudah bisa menikmati beragam wahana yang tersedia. Dari mulai 9 kolam renang, flying fox sepanjang 200 meter yang merupakan terpanjang di wilayah Ciayumajakuning, hingga 12 macam permainan anak, semua bisa dinikmati.
Belum lagi kantin di setiap titik kolam serta live musik dangdut selama satu minggu di momen liburan Lebaran mulai jam 9 pagi sampai jam 4 sore.
“Kami menambah 25 orang lifeguard, 5 orang keamanan di pintu masuk, 4 petugas pengamanan di flying fox, dan penambahan petugas di loket karcis. Silahkan datang dan berlibur di Water Park Taman Kota Ciperna,” ajaknya.
Taman Air Gua Sunyaragi juga tak kalah hebohnya. Lonjakan wisatawan sudah terlihat sejak H+2 Lebaran. Di H+2 Lebaran, tercatat ada 1.000 pengunjung yang datang ke Taman Air Gua Sunyaragi.
“Lonjakan wisatawan ini salah satu faktornya karena tempatnya bagus dijadikan objek foto-foto. Dan Sunyaragi merupakan gua karang satu-satunya di Indonesia,” ujar Kabag Humas dan Promosi Badan Pengelola Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon, Eko Ardi Nugraha.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, Pengelola Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon mengaku sudah menambah lahan parkir di lapangan dekat SMK Pakungwati (sebelah barat Gua Sunyaragi, red).
Selain penambahan lahan parkir, Gua Sunyaragi juga menambah jumlah petugas keamanan. Yang perlu dicatat, Gua Sunyaragi tidak memberlakukan perubahan harga tiket. Harga tiket masih tetap Rp10 ribu.
“Yang belum pernah ke Gua Sunyaragi, silahkan datang. Banyak panorama keren yang bisa diabadikan dan disebar di medsos,” pungkasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, Cirebon itu secara geografis tidak jauh dari ibu kota Jakarta, domestic market yang paling potensial. Akses tol dan kereta memudahkan wisnus bergerak ke Kota Budaya di pesisir utara itu.
"Karena itu, jika dipromosikan dengan baik dan benar, pariwisata Cirebon pasti semakin ramai dan hidup," ujar Arief Yahya.